TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Suharjono menyatakan ancaman tsunami dari gempa solomon masih aman buat Indonesia. "Jarak ancaman itu masih sekitar 4-4,5 jam terhadap laut Indonesia," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu 6 Februari 2013 malam.
Ancaman tsunami yang disampaikan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik atau Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) belum terlalu berpengaruh terhadap kepulauan Indonesia. Saat ini kondisi pulau perairan Papua yang menjadi pulang terdekat dengan lokasi bencana masih kondusif. "Masih aman, kalau pun berbahaya sejak siang tadi kita sudah memberikan peringatan tsunami," kata dia.
Dalam penentuan peringatan ancaman tsunami, lembaganya langsung melakukan pergerakan pasang air laut serta kondisi alam lainnya. "Tidak asal sembarang mengeluarkan peringatan tsunami, sebab bisa menimbulkan kepanikan bagi warga," ujarnya.
Saat ini kondisi pasang air laut di kepuluan Papua masih menunjukan ketinggian 30 centimeter setelah gempa Solomon berlangsung. Sementara status peringatan tsunami, minimal memiliki ketinggian pasang 50 centimeter hingga tige meter. "Kalau sudah 50 centimeter baru membuat peringatan, atau bahkan sudah tiga meter baru kita upayakan evakuasi," kata dia.
Dengan konsidi perairan Indonesia saat ini, Ia menyatakan kepulan Papua sebagai pulau terdekat dengan bencana tersebut masih dikategorikan aman dan bebas dari bencana tsunami. "Kondisinya saat ini masih aman, termasuk bagi Papua," ujarnya.
Gempa bumi berkekuatan 8,0 yang mengguncang Kepulauan Solomon, Rabu, 6 Februari 2013, mampu memporak-porandakan sejumlah desa diwilayah itu. Sebanyak lima jiwa meninggal dunia. Gempa itu juga telah memicu Pusat Peringatan Tsunami Pasifik atau Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk hamparan pulau di Pasifik Selatan.
Gempa kuat itu mengguncang wilayah dekat Kota Lata, di provinsi Temotu, wilayah paling timur Kepualauan Solomon, atau sekitar tiga jam penerbangan dari Ibu Kota Honiara. Waspada dan baca berita gempa di sini.
JAYADI SUPRIADIN
Baca juga:
Ditemukan Fosil Kepiting Laba-Laba Kuno
Mahasiswa Yogyakarta Kenalkan Robot ke Siswa SD
Orangutan Mati di Kebun Binatang Punti Kayu
Wajah Baru BlackBerry 10