TEMPO.CO, Bandung - Hari pertama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat dibuka dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD. Setiap pasangan calon gubernur-wakil gubernur memaparkan visi-misi dalam rapat tadi. "Masing-masing pasangan calon diberi waktu 20 menit," kata Sekretaris DPRD Jawa Barat Ida Hernida di Bandung, Kamis, 7 Februari 2013.
Menurut dia, pembagian waktu pemaparan itu diserahkan pada setiap calon. "Itu kebijakan masing-masing calon, mau calon gubernurnya, mau wakilnya, atau keduanya," kata Ida.
Gara-gara keterbatasan ruang sidang DPRD Jawa Barat, total undangan yang bisa masuk ke dalam gedung hanya 650 orang. Pendukung tiap pasangan calon pun dibatasi. "Masing-masing hanya boleh membawa maksimal 20 pendukung, di luar istri atau suami pasangan calon," kata Ida.
Rapat itu dihadiri seluruh anggota DPRD Jawa Barat. Selain itu, rapat dihadiri sejumlah undangan yang terdiri dari pejabat Muspida Jawa Barat, bupati/wali kota, para rektor, ketua partai yang memiliki kursi di lembaga itu, serta unsur pemerintahan Jawa Barat. Bagi yang telanjur hadir, masih bisa menyaksikan pemaparan visi-misi kandidat melalui televisi layar lebar yang dipasang di halaman depan gedung DPRD Jawa Barat.
Acara di gedung DPRD Jawa Barat itu dijadwalkan mulai pukul 10 pagi dan beres pukul 12 siang. Mayoritas pasangan calon peserta pilkada sudah hadir. Hampir semuanya memakai setelan jas, kecuali pasangan nomor 5, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, yang memakai kemeja kotak-kotak khasnya.
Ida mengatakan, Sekretariat DPRD Jawa Barat hanya menganggarkan Rp 100 juta untuk momen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pilkada. Pertama, pemaparan visi-misi yang memakai anggaran Rp 50 juta, serta sisanya Rp 50 juta untuk pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Menurut Ida, khusus pemaparan visi-misi ini, Sekretariat DPRD hanya mengeluarkan kurang dari separuh anggaran yang tersedia. "Mungkin kurang dari Rp 25 juta, hanya untuk makan-minum," kata dia.
Dia beralasan, separuh anggaran Rapat Paripurna Pemaparan Visi-Misi asalnya untuk pengamanan. Tapi, kata Ida, anggaran itu tidak terpakai dan akan dikembalikan.
Ratusan petugas pengamanan sudah berjaga sejak pagi. Jalan Diponegoro yang berhadapan dengan Gedung Sate ditutup. Rencananya, di pelataran Lapangan Gasibu di Jalan Diponegoro, akan dijadikan lokasi akhir arak-arakan semua pasangan calon yang ramai-ramai akan berjalan kaki dari gedung DPRD selepas rapat paripurna.
AHMAD FIKRI