TEMPO.CO, Banyuwangi - Pelabuhan Boom di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, hingga tahun ini belum dioperasikan. Padahal, anggaran yang dicairkan, baik dari APBN maupun APBD Provinsi Jawa Timur, mencapai lebih dari Rp 69 miliar.
Pelabuhan Boom yang berada di Selat Bali itu rencananya akan dijadikan pelabuhan pelayaran yang melayani rute Banyuwangi ke Sumenep, Madura.
Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika, Ali Ruchi, mengatakan rencana awalnya pelabuhan itu akan dioperasikan pada 2009 lalu. Namun, target tersebut meleset karena pendangkalan di dasar laut belum bisa diatasi. “Sedimentasi masih terus terjadi, padahal material sudah dikeruk," kata dia kepada Tempo, Kamis 7 Februari 2013.
Untuk memfungsikan Pelabuhan Boom menjadi pelabuhan rakyat, air laut harus dikeruk lagi. Menurut catatan Tempo, pengerukan hingga pembangunan infrastruktur seperti dermaga telah dimulai sejak 2005. APBN tahun 2005 dan tahun 2007 menggelontorkan Rp 1 miliar dan Rp 3,7 miliar.
Kemudian tahun 2009-2011, APBD Provinsi Jawa Timur masing-masing mengucurkan Rp 44,6 miliar, Rp 11 miliar, dan Rp 8,9 miliar. Sehingga total dana yang turun sebesar Rp 69,3 miliar. Saat ini pelabuhan yang berada 5 kilometer dari arah timur Kota Banyuwangi itu menjadi tempat pendaratan perahu kecil milik nelayan dari Madura.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, tak bisa memastikan kapan Pelabuhan Boom dioperasikan. "Sekarang masih dalam tahap pembangunan," kata Wahid melalui pesan pendek.
Wahid menolak menyebut pelabuhan tersebut mangkrak, sebab biaya pembangunan pelabuhan memang membutuhkan biaya besar. "Setiap tahun kami lanjutkan sesuai dengan dana yang ada," katanya.
IKA NINGTYAS
Berita Lainnya:
Peluang Rhoma Irama Jadi Calon Presiden
Mahfud Didukung Jadi Capres Alternatif
Sukses di Pilkada, PDIP-Gerindra Koalisi di 2014?
Mereka Yang Akan Meramaikan Panggung RI-1 2014