TEMPO.CO, Garut -Usai menyampaikan visi misi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut lima, Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki, langsung kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Garut.
Setibanya di Garut, calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini nyekar ke taman makam pahlawan Tenjolaya di Jalan Pahlawan, Kecamatan Tarogong, Garut. Mereka berdoa bersama dan tabur bunga di makam para pahlawan Garut.
Usai meletakkan karangan bunga, Rieke yang didampingi ayahnya, Edi Prayitno menuju makan almarhum ibunya, Tati Djumiati yang berada persis disamping taman makam pahlawan. Usai berjiarah, kedua pasangan calon diarak dengan menaiki dodombaan.
Menurut Rieke, jiarah ini merupakan bentuk penghargaan bagi para pahlawan yang telah berjuang mengorbankan jiwa raganya untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. "Mereka ini sudah berjuang untuk memerdekakan Jawa Barat, tapi kondisinya sekarang seperti ini. Ini langkah kami untuk meneruskan cita-cata para pejuang," ujarnya di Taman Makam Pahlawan, Kamis, 07 Februari 2013.
Karena itu, kata Rieke, untuk meneruskan perjuangan para pahlawan ini harus dimulai dengan terciptanya pemerintahan yang bersih. Kondisi pemerintahan yang baik itu akan tercipta bila pemimpin dan kepala daerahnya memiliki jiwa yang bersih dan jujur. "Kami berdua tidak ada kasus di KPK dan Kejaksaan, jadi kalau kami mau jadi Gubernur dan Wakil Gubernur tidak ada halangan," ujarnya.
Dia juga meminta, selama masa kampanye ini tim suksesnya untuk bekerja dengan baik agar tidak terjadi money politik selama kampanye. "Kalau sudah ada transaksional saat kampanye, nanti pemerintahannya juga akan traksaksional. Tidak akan ada program untuk rakyat," ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR