Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecoa Berdandan untuk Menggaet Betina

image-gnews
Kecoa. (AP Photo/Orin McMonigle)
Kecoa. (AP Photo/Orin McMonigle)
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta-- Kecoa ternyata berdandan untuk meningkatkan indra penciuman mereka. Serangga memang dikenal selalu memanipulasi antena mereka. Tonjolan di kepala ini mereka gunakan untuk merasakan bau, mendeteksi suhu dan tata letak fisik lingkungan.

Peneliti Amerika Serikat menemukan bahwa kecoa berdandan untuk menghapus sekresi lain yang bisa mengganggu indra penciuman mereka. Mereka juga mengidentifikasi perilaku yang sama pada semut kayu dan lalat. Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

"Antena serangga dipenuhi dengan struktur sensorik yang disebut sensilla. Ini digunakan serangga untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan mereka yang penting untuk kelangsungan hidup," ujar Dr Katalin Boroczky dari Universitas North Carolina State, penulis studi ini. Menurutnya sensilla tersebut memiliki sensor neuron sebagai penerima sinyal luar seperti kelembaban, tekstur, permukaan fisik, rasa atau bau.

Dr Boroczky mengamati saat kecoa dicegah untuk melakukan perawatan. Antena mereka menjadi terlapisi oleh zat mengkilap. Fungsi utama dari perawatan bagi serangga adalah penghapusan benda asing dari permukaan tubuhnya. Secara khusus menunjukkan bahwa serangga dapat membuang zat tepung dan patogen melalui perawatan yang dia lakukan.

Untuk memahami dampak dari perilaku perawatan itu, tim peneliti membandingkan antena yang dirawat dan yang tidak. Mereka menemukan bahwa antena yang tidak dirawat terdapat hampir 4 kali jumlah lemak kutikula dalam antena tersebut. Selain itu kecoa menjadi kurang responsif terhadap aroma dan feromon seks.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr Boroczky menggunakan mikroskop elektron untuk menyelidiki lebih lanjut. Ia menemukan bahwa lapisan tersebut menutupi pori-pori pada antena yang terhubung dengan reseptor bau.

Kecoak lebih memilih menarik antena mereka ke dalam mulut dengan kaki depan untuk membersihkan antena itu. Tim peneliti mengidentifikasi spesies lain dalam perawatan antena. "Semut kayu menggunakan kaki depan untuk perawatan antenanya. Lalu diikuti dengan pembersihan kaki depan dengan mulut. Sedangkan lalat menggunakan kaki depan saja," kata Dr Boroczky. Baca dan buka wawasan dengan baca berita sains di sini.

BBC | ISMI WAHID

Baca juga:
Ditemukan Fosil Kepiting Laba-Laba Kuno

Mahasiswa Yogyakarta Kenalkan Robot ke Siswa SD

Orangutan Mati di Kebun Binatang Punti Kayu

Wajah Baru BlackBerry 10

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia