Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bea-Cukai Gagalkan Penyelundupan 6,1 Kilogram Sabu

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
16 orang tersangka yang diduga bandar besar yang beroperasi di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya serta 6,2 kilogram sabu dan 9.000 butir ekstasi, Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Tony Hartawan
16 orang tersangka yang diduga bandar besar yang beroperasi di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya serta 6,2 kilogram sabu dan 9.000 butir ekstasi, Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 6.068 gram. Sabu itu diselundupkan melalui perusahaan jasa titipan ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) kantor pos Pasar Baru, Soekarno Hatta dan Jakarta (Halim).

"Jadi ada lima kasus pengiriman barang dengan menyelundupkan sabu yang kami gagalkan di awal tahun ini. Satu di KPPBC Pasar Baru, tiga di KPPBC Soekarno Hatta, dan satu di KPPBC Jakarta," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono dalam konferensi pers di kantor Bea Cukai Jakarta, Halim, Rabu, 6 Februari 2013.

Agung menjelaskan, pada 10 Januari lalu, petugas KPPBC Pasar Baru mencurigai adanya paket yang berasal dari India. Saat dilakukan pemeriksaan terdapat lima pak pakaian baru dan ditemui serbuk kristal putih methampethamine (sabu) dalam diding karton kemasan. "Sabu itu yang disembunyikan dalam dinding karton pembungkus pakaian itu seberat 162,10 gram atau senilai Rp 243 juta," ujarnya.

Kemudian petugas KPPBC Pasar Baru bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan PT Pos Indonesia mendatangi alamat yang ditujukan dalam paket tersebut yakni daerah Tangerang. "Tapi pelaku atau penerima barang tidak ditemukan, petugas juga sudah mengirim surat tapi pelaku tak kunjung mengambil barang tersebut."

Selanjutnya, pada 30 Januari, petugas KPPBC Soekarno Hatta mencurigai paket yang berasal dari India. "Saat diperiksa terdapat sabu seberat 2.558 gram atau setara Rp 3,8 miliar yang disembunyikan dalam panci teflon," ujarnya.

Berdasarkan alamat yang ditujukan paket tersebut untuk seorang berinisial AS di Pamulang, Tangerang. Petugas BNN dan petugas KPPBC langsung menuju alamat tersebut dan berhasil menangkap seorang laki-laki berinisial NR alias AS, 43 tahun, yang menerima paket tersebut. "Hari ini kami berhasil tangkap lagi satu pelaku laki-laki berinisial R. Pelaku dan barang bukti kami serahkan kepada BNN."

Pada 1 Februari, petugas KPPBC Soekarno Hatta kembali mencurigai paket kiriman yang berasal dari India. Paket tersebut ternyata berisi 1.494 gram sabu atau senilai Rp 2,2 miliar, yang disembunyikan di dalam spare part.

Kemudian, petugas bersama Direktorat Tindak pidana Narkoba Bareskrim Polri berhasil menangkap seorang wanita berinisial NK, 36 tahun, yang menerima paket tersebut di alamat Teluk Betung Selatan, Lampung. "Tersangka dan barang bukti kami serahkan kepada penyidik narkoba Bareskrim Polri," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2 Februari, petugas KPPBC Jakarta (Halim) mencurigai paket yang berasal dari Vietnam. Paket tersebut berisi sebelas tas jinjing dan ditemukan serbuk sabu seberat 1.650,9 gram atau senilai 2,5 miliar yang disembunyikan dalam pegangan tas.

Kemudian, petugas bersama BNN mendatangi alamat yang ditujukan paket tersebut, yakni di Loajaman Ilir, Samarinda. "Kami berhasil menangkap penerima barang yakni laki-laki yang berinisial AG, 41 tahun dan RR, 33 tahun. Tersangka dan barang bukti kami serahkan kepada BNN," ujar Agung.

Selanjutnya, pada 3 Februari, petugas KPPBC Soekarno Hatta kembali mencurigai paket kiriman dari Vietnam. Saat diperiksa terdapat sabu seberat 221 gram atau senilai Rp 331 juta yang disembunyikan dalam pegangan tas jinjing.

Petugas bersama anggota Polresta Bandara Soekarno Hatta berhasil menangkap dua orang sebagai pemilik barang tersebut, yakni seorang wanita berinisial YS, dan laki-laki berinisial RH. "Tersangka dan barang bukti kami serahkan kepada Polresta Bandara Soekarno Hatta."

Sebanyak 7 orang pelaku yang merupakan Warga Negara Indonesia ini dijerat dengan Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana seumur hidup.

AFRILIA SURYANIS

Berita terpopuler lainnya:
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik

Luthi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah

Maharani Berbohong karena Panik dan Syok

Maharani Suciono Minta Maaf, Ungkap Duit Rp 10 Juta

Maharani Suciyono Berbohong, Apa Kata Psikolog?

Kronologi Pertemuan Maharani dan Ahmad Fathanah

KPK Pastikan Maharani Tak Ditangkap di Kafe

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

6 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

7 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

8 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?


Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Tangkap 4 Tersangka Peracik di Laboratorium Ekstasi Milik Fredy Pratama di Sunter

Bareskrim menggerebek pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung yang dikendalikan langsung oleh Fredy pratama.


Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

10 hari lalu

Para tersangka diperlihatkan saat rilis Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba jaringan Fredy Pratama di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Dalam keterangannya, Polri berhasil menangkap sebanyak 39 tersangka dan mengamankan sejumlah barang bukti berupa 520 kg sabu, 280, 973 butir ekstasi, uang cash 22 miliar, barang perhiasan mewah senilai 1,82 miliar, kendaraan 20 unit, tanah dan bangunan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi di Sunter Jakarta Utara, Masuk Jaringan Narkoba Fredy Pratama

Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama di kawasan Sunter, Jakarta Utara.


Penggerebekan Pabrik Happy Water di Semarang Bermula dari Kecurigaan Bea Cukai Soekarno-Hatta

11 hari lalu

Polisi menunjukkan barang bukti narkoba jenis Happy Water yang diproduksi di sebuah rumah di Jalan Ngesrep Barat, Kota Semarang, Kamis, 4 April 2024. ANTARA/I.C. Senjaya
Penggerebekan Pabrik Happy Water di Semarang Bermula dari Kecurigaan Bea Cukai Soekarno-Hatta

Bea Cukai Soekarno Hatta mencurigai adanya anomali pengiriman paket asal Cina. Bahan-bahan untuk membuat narkoba jenis happy water.


Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

12 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polda Sulteng Gagalkan Peredaran 25 Kilogram Sabu Asal Malaysia

Ditresnarkoba Polda Sulteng menggagalkan narkotika jenis sabu sebanyak 25 kilogram yang hendak dibawa ke Kab. Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.