TEMPO.CO, Jakarta - Pipa pengiriman minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia bocor pada Selasa, 5 Februari 2013. Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan, pipa yang bocor dipakai untuk mengirimkan minyak dari Bangko ke Dumai.
SKK Migas dan PT Chevron Pacific Indonesia masih menyelidiki penyebab kebocoran dan volume minyak mentah yang tumpah. "SKK Migas sudah mengirimkan tim khusus untuk menginspeksi langsung ke lapangan agar dapat melihat lokasi kejadian secara langsung serta menginvestigasi bersama tim dari Chevron Pacific Indonesia," kata Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Gde Pradnyana, Rabu malam, 6 Februari 2013.
Meskipun pipa bocor, Gde mengatakan, produksi minyak CPI tak terganggu. "Tidak ada sumur minyak yang dimatikan sehingga diharapkan rata-rata produksi minyak nasional juga akan tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran," kata Gde.
Gde mengatakan, kebocoran pipa pengangkut minyak ini mengganggu pengangkutan produksi minyak. Hasil produksi minyak harian sementara ditampung di tangki-tangki penampungan selama masa perbaikan pipa. Perbaikan baru selesai pada Selasa, 5 Februari 2013, sekitar pukul 23.00. Pemompaan kembali dilakukan secara bertahap dari setiap stasiun pengumpul.
Chevron Pacific Indonesia adalah kontraktor penghasil minyak terbesar di Indonesia. SKK Migas melaporkan, pada 27 Januari 2013, produksi minyak dari Chevron sebesar 327.692 barel atau 39,7 persen dari produksi nasional.
BERNADETTE CHRISTINA