TEMPO.CO, Jakarta - Luis Manuel Blanco meminta waktu selama dua pekan untuk menjajal kemampuan dan kekuatan fisik para pemain. Pelatih anyar Tim Nasional ini telah menonton laga Indonesia melawan Irak dalam laga Pra Piala Asia 2015 di Dubai, semalam. Meski kalah 0-1, menurut Blanco, tehnik para pemain sudah lumayan.
Blanco datang ke PSSI untuk didaulat menjadi pelatih kepala tim nasional Indonesia. Selain Blanco, PSSI juga memboyong dua orang Argentina lainnya: Jorge Di Gregorio dan Macos Conenna. Gregorio diplot menjadi asisten Blanco sementara Conenna ditugasi melatih fisik para pemain. "Saya menjadi pelatih kepala," kata Blanco. "Termasuk di timnas U-23."
Blanco memulai karirnya sebagai pemain pada 1972. Saat itu ia membela sejumlah klub Argentina, antara lain Lanus dan Boca Juniors. Ia juga pernah memperkuat klub asal Bolivia Oriente Petrolero, sebelum terbang ke Kanada untuk membela klub Toronto Metros.
Jejaknya di kursi pelatih juga lumayan panjang. Ia, misalnya, pernah mengarsiteki 3 klub di liga utama Argentina, yakni Atlético Platense, Atlético Belgrano dan Deportivo Español. Terakhir, ia menjadi arsitek tim nasional Cina U-20.
Tapi prestasinya di negeri tirai bambu itu jeblok. Tim besutannya tiga kali menelan kekalahan di fase grup Piala Asia U-19 2012. Saat itu, timnas U-20 Cina dibekuk Thailand 1-2. Mereka juga kalah dari Irak dan tak berkutik saat dibungkam Korea Selatan 0-1. Hasil ini membuat Cina tersingkir fase grup. Blanco pun terlempar dari kursi pelatih.
Ia mendarat di Indonesia, sebagai pelatih kepala. Sementara Nil Maizar, pelatih tim nasional, masih dalam perjalanan menuju tanah air setelah mendampingi timnas melawan Irak di Dubai. Kedatangan Blanco membuat status Nil Maizar menjadi tak jelas. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, hanya mengatakan, "Nanti akan dikompromikan."
DWI RIYANTO AGUSTIAR | ARIE FIRDAUS
Berita terpopuler:
Daging Impor, Luthfi-Suswono Bertemu Bos Indoguna
Diyakini Masih Hidup, Kuburan Dibongkar
Capres 2014, Jokowi Diibaratkan Sebagai Anak Macan
KPK: Ahmad Fathanah Operator Penerima Suap
Banjir, Jakarta Macet Total