TEMPO.CO, Kediri--Dinas Kesehatan Kota Kediri meminta masyarakat tidak sembarangan mengunjungi klinik pembesaran alat vital. Hampir seluruh klinik yang beroperasi di kota ini dinyatakan tidak memiliki izin praktik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima mengatakan banyaknya keberadaan klinik pengobatan alat vital pria ini membuat pemerintah khawatir. Mereka beroperasi layaknya klinik kesehatan resmi dengan obyek pemeriksaan organ vital. "Resikonya besar sekali untuk pengobatan ini," kata Fauzan, Rabu 6 Februari 2013.
Data Dinas Kesehatan menunjukkan jumlah klinik pengobatan alat vital ini lebih dari 100 titik. Mereka tersebar di berbagai lokasi yang sebagian besar tersembunyi atau bukan di jalan besar. Lokasi praktiknya pun jauh dari standar klinik atau balai pengobatan. Beberapa bahkan menumpang di salah satu ruangan rumah warga.
Celakanya, seluruh tempat praktik tersebut hanya mengantongi Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional (STPT). Sementara praktik yang dilakukan sudah menyamai rumah sakit dengan menjangkau organ vital. Fauzan sendiri hingga kini belum bisa memastikan sejauh mana efektivitas pembesaran alat vital pria itu. Bahkan metode yang dipergunakan juga tak bisa dipertanggungjawabkan secara medis. "Sebaiknya dihindari membesarkan alat vital di tempat itu," katanya.
Untuk menekan terjadinya malpraktik, Dinas Kesehatan akan memperketat perpanjangan pengurusan STPT. Sebab surat itu selalu diperpanjang untuk memudahkan pendataan. Sementara tempat praktik yang tak terdaftar sama sekali diperkirakan masih banyak. Mereka rata-rata melakukan promosi melalui media massa di luar izin spesifikasi.
Sementara itu salah satu terapis pembesaran alat vital mengklaim telah mempelajari ilmu itu secara turun temurun. Berbekal alat yang menyerupai ring, dia memasukkan penis pasien ke dalamnya dan melakukan pemijatan. Entah bagaimana penjelasannya, dia berani menjamin alat vital pria bertambah diameter dan panjangnya sesuai permintaan. "Pengobatan ini untuk membantu hubungan rumah tangga harmonis, bukan mesum," katanya. Baca berita unik lainnya di sini.
HARI TRI WASONO
Baca juga:
Maharani Buka-bukaan Soal Kasus Sapi
Le Meridien Pastikan Maharani Ditangkap di Kamar
Terima Rp 10 Juta, Maharani: Saya Enggak Munafik
Luthi Hasan Akhirnya Mengaku Kenal Ahmad Fathanah