TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad mengakui adanya keterlibatan kartel dalam proyek-proyek di Kementerian Pertanian. Ia juga membenarkan kartel tersebut disetir pengusaha kakap di Indonesia.
"Itu betul, banyak kartel atau mafia impor di Kementerian Pertanian," ujar Abraham di kantornya, Jumat, 8 Februari 2013. "Hasil penelitian kami juga ke arah sana (pengusaha kakap)," ia menambahkan. (Lihat juga: Bisakah Kasus Suap Impor Daging Seret Petinggi Kementerian Pertanian?)
Sumber Tempo sebelumnya mengatakan perusahaan-perusahaan yang kerap ikut tender dalam proyek Kementerian Pertanian membentuk sebuah kartel. Secara sistematis mereka mengatur permainan di balik proyek berskala besar di Kementerian, seperti daging impor, benih jagung, benih padi, gula , dan garam.
Khusus untuk daging, kata sumber lainnya pada Jumat ini, dikuasai oleh dua kartel. Kartel itu dari PT Indoguna Utama dan PT Berkat Mandiri Prima. Kedua kartel itu sama-sama dipengang oleh pengusaha kakap di Indonesia. "Mereka cukup kuat dan bermain cantik," ujar sumber.
Abraham mengaku tidak keder meski telah mensinyalir identitas para pengusaha tersebut. Ia berjanji akan mengusut tuntas kecurangan-kecurangan mereka. "Kami tidak boleh takut, kalau takut, tidak usah jadi pimpinan KPK, Pulang saja ke rumah urus anak," ujarnya dengan wajah serius.
Abraham menambahkan keberadaan kartel tersebut merugikan petani dan peternak lokal. Ia pun mengimbau agar mereka bersabar dan mendukung KPK untuk memberantasnya. "Kalau biarkan terus, yang akan terpukul petani dan peternak kita," kata dia. "KPK sekarang konsen memantau permainan kartel itu." Ikuti lika-liku kasus daging sapi impor di sini.
TRI SUHARMAN
Baca juga:
Ada Anis Matta, Cak Nun Singgung Duit 1 Miliar
Kabar Suap Petinggi PKS Mendongkrak Harga Sapi?
Nama Baru dalam Suap Daging Impor
Kongsi Dua Sejawat Lama Luthfi-Fathanah