TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan polisi memeriksa J, seorang pegawai Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Barat, terkait kasus penjualan bayi. "Sudah kami periksa sebagai saksi, tiga hari lalu," ujar dia, Jumat, 8 Februari 2013.
Menurut Rikwanto, J membantu pengurusan akta kelahiran salah satu bayi korban penjualan. "Meski dia pegawai di Sudin Jakbar, Petamburan, dia membantu mengurus akta kelahiran di Jakarta Pusat," kata Rikwanto lagi.
Dalam pemeriksaan, J mengaku bersedia membantu karena surat-surat yang diperlukan untuk pembuatan akta bayi sudah lengkap. "Dia merasa syaratnya lengkap. Ada keterangan dari rumah sakit." Sejauh ini baru J yang menjalani pemeriksaan. "Dia sendiri."
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh tersangka anggota sindikat penjualan bayi digulung oleh Kepolisian Resor Jakarta Barat. Para tersangka yang merupakan perempuan itu diduga menjual bayi dari Jakarta ke luar pulau, bahkan hingga luar negeri. Salah satunya Singapura.
Penangkapan pertama dilakukan pada 9 Februari 2013 terhadap empat tersangka yang berperan mencari bayi. Mereka adalah LD (48 tahun), A (52 tahun), E (40 tahun), dan M (57 tahun). Tersangka LD ditangkap di Pesing Koneng RT 10 RW 08, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sedangkan tiga orang lainnya ditangkap di Kebon Jahe, Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Keesokan harinya, 10 Februari, polisi menangkap Hastuti Singgih alias Linda (62 tahun) di Sunter.
Baca Juga:
Polisi mengamankan dua orang bayi laki-laki dan perempuan yang terkait dengan kasus ini. Mereka menyita barang bukti berupa paspor bayi atas nama TL, berikut akta kelahiran, dan kartu keluarga palsu. Dokumen lain yang turut disita adalah kartu hamil, kartu periksa, partograf persalinan atas nama Monalisa, stempel bidan Linda, dan satu lembar manifes penerbangan Tiger Airways.
ATMI PERTIWI
Terpopuler:
Jokowi: Banjir Jakarta Dipicu Drainase Bermasalah
Jokowi: Ada Monopoli Pengadaan Bajaj?
4 Penyebab Hujan 2 Jam Jakarta Terendam
BPPT: 7 Ton Garam Ditabur Cegah Hujan di Jakarta
Raffi Ahmad Diperiksa di RSKO
Terlibat Narkoba Gara-gara Telepon Salah Sambung
Berbekal Jimat, Mereka Curi Motor Tiap Rabu Pagi
Seorang Ibu Bayi Tersangka Sindikat Penjual Bayi
Cegah Banjir Jakarta, 60 Ton Garam Sudah Ditabur
Gandeng Interpol Ungkap Sindikat Penjual Bayi