TEMPO.CO, Surabaya- Partai Persatuan Pembangunan belum memastikan dukungan kepada Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013-2018. Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan, DPP mengeluarkan rekomendasi dukungan pemilihan Gubernur Jawa Timur Maret bulan depan.
Menurut dia, partai masih menunggu hasil konvensi yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur. Minimal ada dua nama yang akan diusung. "Dua nama itu kemudian dilaporkan ke DPP, Maret akan kami putuskan," kata Romy, panggilan Romahurmuziy, di sela-sela menjadi pembicara Seminar Swasembada Sapi di Surabaya, Jumat, 8 Februari 2013.
Selain itu, DPP akan mengadakan survei untuk menentukan nama-nama calon gubernur dan wakil gubernur yang bakal diusung partai berlambang kakbah itu. Namun, hingga saat ini, baru pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa) yang mendaftar ke PPP. "Baru Karsa yang datang. DPP juga survei. Tapi yang lain belum ada yang formil," kata Romy.
PPP belum pasti akan memberikan dukungannya kepada KarSa. Romy mengatakan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain. Dukungan untuk pemilihan gubernur, kata Romy, bertujuan untuk meraih kemenangan demi persiapan perolehan suara pada Pemilu 2014.
Romy sendiri tidak khawatir hasil pemilihan gubernur akan berpengaruh dalam pemilu legislatif dan presiden yang digelar 2014 nanti. Menurut dia, tidak ada korelasi antara pilgub dan pileg. Survei yang digelar untuk pileg tidak terkait dengan pilkada. Pilihan masyarakat untuk calon kepala daerah akan berbeda dengan pilihan mereka dalam pileg. Ini tampak pada Pemilu 2009 lalu. Jika pilgub, masyarakat lebih memilih tokoh, sedangkan pileg merupakan pertempuran partai politik.
Karena itu, kata Romy, untuk pemilihan gubernur, PPP harus berkoalisi dengan partai lain. Apalagi pada Pemilu 2009 lalu, PPP hanya memperoleh empat kursi DPRD Jawa Timur. Untuk mengusung calon sendiri minimal mendapat 15 kursi. Ketua Komisi IV DPR RI ini mengatakan, PPP siap berkoalisi dengan partai lain meskipun tidak berbasis Islam.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Baca juga
Kepengurusan Tidak Sejalan, PSSI Pecah?
Sidney Jones: Indonesia Bantu CIA Bukan Kabar Baru
Ulil Abshar Abdalla: Demokrat Sudah Darurat
Asal Usul Pohon Zaitun Berhasil Terungkap