TEMPO.CO, Dallas - Bak jatuh dan mulai tertimpa tangga, inilah yang kini dialami pembalap sepeda Lance Armstrong. Setelah jadi bulan-bulanan terkait dengan kasus doping yang menyeret dirinya, kini sebuah perusahaan yang membayarnya menggugat US$ 12 juta untuk tiga dari tujuh kemenangan Tour de France.
SCA Promosi Inc, dalam gugatan yang didaftarkan di pengadilan Texas di Dallas, menyebut Armstrong dan perusahaan manajemennya, Tailwind Sports, menipu mereka. Untuk itu, SCA menuntut Amstrong mengembalikan bonus US$ 12,1 juta dan bunga untuk tahun 2002, 2003, dan 2004. Dalam tiga kejuaraan itu, Armstrong mengakui menggunakan doping.
Bulan lalu, Armstrong mengakhiri bertahun-tahun penyanggahannya dan mengaku dalam sebuah wawancara televisi dengan Oprah Winfrey bahwa ia menggunakan doping. Armstrong telah dilarang mengikuti kejuaraan balap sepeda seumur hidupnya dan seluruh medalinya dilucuti, termasuk hasil kemenangannya di Tour de France.
"Tak hanya merasa ditipu, reputasi SCA juga rusak dan kami mengalami kerugian besar dalam bisnis," kata Chief Executive Officer SCA, Robert Hamman, dalam sebuah pernyataan.
Ini bukan pertempuran pengadilan pertama antara Armstrong dan perusahaan yang berbasis di Texas itu. Karena tuduhan doping pada tahun 2000-an, SCA awalnya menolak untuk membayar uang bonus Armstrong sebesar US$ 5 juta--yang dijanjikan akan dibayar saat Armstrong memenangkan gelar keenam pada tahun 2004. Tapi SCA diperintahkan untuk membayar setelah Armstrong menang di pengadilan, yang menyatakan di bawah sumpah bahwa ia bebas doping.
SCA membayar bonus US$ 5 juta ditambah US$ 2,5 juta untuk biaya bunga dan pengacara sebagai bagian dari penyelesaian sengketa hukum 2006.
Armstrong juga menghadapi gugatan perdata yang diajukan oleh mantan rekan setimnya, Floyd Landis. Departemen Kehakiman Amerika Serikat belum mengatakan apakah mereka berniat untuk bergabung dalam gugatan itu.
Juga, bulan lalu, dua pria California menggugat Armstrong dan penerbit bukunya atas tuduhan penipuan dan iklan palsu. Sang penerbit mengklaim buku itu sebagai memoar best seller dan non-fiksi, padahal di dalamnya berisi kebohongan setelah pengakuannya yang berlawanan dengan isi memoar itu.
AP | TRIP B