TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Nilmaizar pasrah dengan keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang secara sepihak menunjuk Luis Manuel Blanco sebagai kepala pelatih tim nasional Indonesia, tanpa menjelaskan nasibnya di jajaran pelatih timnas. "Saya sudah dengar kabar itu. Kalau begitu, silakan saja. Saya tidak masalah," kata Nilmaizar saat dihubungi, Jumat, 8 Januari 2013.
PSSI sampai saat ini belum menjelaskan secara resmi nasib Nilmaizar, apakah dipecat atau digeser menjadi asisten pelatih pendamping Blanco. Pengumuman Blanco sebagai pelatih timnas dilakukan saat Nilmaizar dan rombongan timnas dalam perjalanan pulang dari Dubai, setelah menghadapi Irak di Kualifikasi Piala Asia 2015. Indonesia tunduk atas Irak 1-0 ketika itu.
Nil menyerahkan kepada masyarakat Indonesia mengenai kinerjanya selama melatih tim nasional. Di tengah kekisruhan sepak bola nasional yang tidak kunjung selesai, Nilmaizar mengakui tidak mudah seorang pelatih meracik timnas. "Dengan kondisi seperti ini, ia (Blanco) akan sama seperti saya," kata Nilmaizar.
Nilmaizar menemui banyak kendala sejak ditunjuk menjadi pelatih timnas awal 2012 lalu. Konflik kepengurusan sejak pertengahan 2011 membuat ia tidak bisa mengumpulkan pemain terbaik ke timnas. Hal itu terbukti kala persiapan untuk Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara 2012 dan Kualifikasi Piala Asia 2015.
Para pemain langganan timnas menolak ikut masuk timnas. Pasalnya, mayoritas dari mereka bermain di Liga Super Indonesia. Liga yang berada di bawah yurisdiksi Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia, yaitu organisasi yang berseberangan dengan PSSI kepengurusan Djohar Arifin Husin.
"Saya tahu juga banyak yang mencibir saya dan para pemain selama ini. Tapi saya berpikiran positif saja," kata Nil.
Blanco dikontrak menjadi pelatih timnas selama dua tahun. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengatakan, penunjukan Blanco merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Argentina.
Djohar mengatakan, Blanco akan langsung bekerja menyusun tim untuk laga kedua Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Arab Saudi pada Maret mendatang. Pada pertandingan pertama lalu, timnas di bawah asuhan Nil kalah tipis 0-1 atas juara Asia 2007, Irak, di Dubai, Uni Emirat Arab.
Menanggapi hasil melawan Irak, tim pelatih mengaku puas. Menurut asisten pelatih timnas, Fabio Oliveira, Irfan Bachdim cs telah bermain maksimal. "Gol Irak itu hanya akibat kesalahan pemain belakang kita. Tapi secara umum pemain sudah maksimal," kata Fabio Oliveira. "Baru satu kali kalah di pertandingan pertama. Peluang lolos tetap ada."
ARIE FIRDAUS
Berita Terpopuler Lainnya:
Daging Impor, Luthfi-Suswono Bertemu Bos Indoguna
KPK: Ahmad Fathanah Operator Penerima Suap
Hakim Daming Tak Bisa Bedakan Sisir dan Sikat Gigi
Capres 2014, Jokowi Diibaratkan Sebagai Anak Macan
Indonesia Disebut Terlibat Program Rahasia CIA
Rhoma Irama Mirip Ronald Reagan, Kata Didik