TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok memastikan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sudah tahu keputusan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambilalih partainya, sejak sepekan lalu.
“Tadi pagi saya sempat bertemu dengan Anas. Saya lihat Anas tetap tenang karena dia memang sudah mengetahui akan ada pengambilalihan kepemimpinan dari sekitar sepekan yang lalu,” kata Mubarok, Sabtu 9 Februari 2013.
Mubarok mengatakan, saat bertemu dengan Anas, mereka sempat berbicara menngenai takdir. Anas, kata Mubarok, mengatakan keyakinannya terhadap perjalanan hidup yang sudah digariskan. Mereka membicarakan bagaimana seorang terpidana seperti Nelson Mandela bisa menjadi presiden dan seorang menteri menjadi tersangka. “Artinya Anas menerima garis hidup,” kata dia.
Mubarok menjelaskan, langkah Yudhoyono untuk mengambil alih kepemimpinan partai didasarkan pada popularitas dan elektabilitas partai yang terus terperosok. Demokrat, lanjutnya, telah tersandera oleh kabar keterlibatan Anas Urbaningrum di kasus Hambalang.
Ia mengatakan Yudhoyono ingin Anas fokus menyelesaikan kasus yang membelit dirinya sehingga Anas dan Demokrat tidak lagi tersandera. “Karena itu Yudhoyono mengambil langkah revolusioner dengan mengambil alih sementara kepemimpinan partai demi mengembalikan nama baik partai,” kata Mubarok.
Pengambilalihan pucuk kepemimpinan partai itu, kata Mubarok, dilakukan langsung oleh Yudhoyono demi menghindari blunder. Yudhoyono dinilai kader partai sebagai satu-satunya orang yang memiliki karisma paling kuat dan paling berpengaruh dalam partai. Jika pengambilalihan dilakukan dengan cara dan orang yang tidak tepat, kata Mubarok, besar kemungkinan keputusan itu malah menghancurkan partai.
“Selain itu, Yudhoyono juga menginginkan Demokrat kembali ke khitahnya, menjadi sebuah partai yang bersih seperti saat partai itu didirikan pada 2001 lalu,” kata Mubarok. Oleh sebabnya Yudhoyono sempat mempersilahkan keluar kader partai yang tidak ingin ikut membersihkan partai.
RAFIKA AULIA
Berita Terpopuler:
Abraham: Pimpinan KPK Sepakati Anas Tersangka
Ada Kabar KPK Bakal Segera Umumkan Status Anas
Marzuki Alie: Anas Tersangka, Langsung Diberhentikan
Biasanya Ada Avanza Hitam di Depan Rumah Maharani
Ada Anis Matta, Cak Nun Singgung Duit 1 Miliar