TEMPO.CO, Surakarta- Pemerintah Kota Surakarta memberi kesempatan pihak swasta untuk terlibat dalam pengelolaan transportasi massal di Surakarta. Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta, Sri Indarjo, mengatakan pihak swasta yang akan mengelola koridor dua dan tiga Batik Solo Trans.
“Kami menyerahkannya ke swasta. Ini menjadi bagian agar ke depan pelayanan transportasi massal di Solo memakai model seperti Batik Solo Trans,” katanya kepada Tempo, Ahad, 10 Februari 2013. Dia mengatakan Pemerintah Surakarta akan menyediakan 10 bus seperti Batik Trans di koridor dua. Sementara pihak swasta diminta menyiapkan lima sampai 6 bus.
Untuk koridor 3, rencananya akan mendapat bantuan bus dari Kementerian Perhubungan. Hanya saja, belum diketahui jumlah bantuannya. Dia mengatakan para pemilik perusahaan otobus sudah bergabung menjadi konsorsium PT Bengawan Solo Transport, pengelola koridor 2 dan 3. “Nanti untuk koridor selanjutnya bisa dikelola konsorsium atau Damri,” katanya.
Dia menyadari tidak semua pengusaha bus punya kemampuan menyediakan bus model Batik Trans. Sehingga masih diperbolehkan memakai bus yang lama, asalkan trayeknya mengikuti trayek baru untuk koridor 2 dan 3.
Ketua Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Surakarta, Joko Suprapto, mengatakan saat ini bisnis angkutan tengah lesu. Dia memperkirakan tingkat keterisian penumpang bus kota hanya 40 persen. “Minimal 60 persen agar impas,” ujarnya. Dia berharap dengan mengikuti pola Batik Trans, masyarakat kembali beralih menggunakan angkutan umum. Sebab, Batik Trans lebih nyaman dan tarifnya terjangkau masyarakat. “Tentunya harus didukung dengan pembatasan kendaraan pribadi--khususnya sepeda motor di jalan raya,” katanya.
Dia mengatakan ada sembilan perusahaan otobus yang tergabung dalam konsorsium PT BST. Jumlah kepemilikan armada tidak sama, ada yang hanya empat unit, ada juga yang 50 unit. Dia mengatakan konsorsium berkomitmen mengadakan bus model Batik Trans. “Misalnya spesifikasinya jarak antara tempat naik turun penumpang dengan jalan minimal 70 sentimeter, sehingga mau tidak mau penumpang harus naik-turun di halte,” katanya.
Koridor 2 Batik Trans memiliki rute Kartasura-Gendengan-Kotabarat-Jalan Yosodipuro-Jalan Gajahmada-Palur. Sedangkan rencana rute koridor 3 adalah Jalan Adi Sucipto-Manahan-Gendengan-Nonongan-Solo Baru. Rencananya koridor 2 akan beroperasi pada triwulan tiga tahun ini.
UKKY PRIMARTANTYO