TEMPO.CO, Bandung - Calon gubernur dari PDI Perjuangan, Rieke Dyah Pitaloka, mempromosikan Kartu Jabar Bangkit saat berkampanye di Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dia mewanti-wanti bahwa kartu yang dibagikannya hanya replika. "Ada yang bawa kartu ini ke rumah sakit ambek-ambekan," kata dia di sela kampanyenya, Senin, 11 Februari 2013.
Dia mengisahkan, selepas kampanye di Indramayu, Direktur Rumah Sakit Daerah Indramayu menelponnya. Gara-garanya, seorang pasien marah-marah karena ditolak di rumah sakit. Padahal, pasien sudah membawa kartu yang diperolehnya saat mengikuti kampanye Rieke. "Ini hanya contoh fisiknya, tidak bisa berfungsi," katanya.
Rieke memulai kampanyenya hari ini di Pasar Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Di halaman pasar yang becek, dekat salah satu pintu masuk, digelar panggung kecil. Rieke berorasi mengkampanyekan programnya di sana. Salah satunya, soal Kartu Jabar Bangkit. "Gubernur Jokowi di Jakarta belum 100 hari sudah mengeluarkan Kartu Pintar dan Kartu Sehat. Di Jawa Barat Insya Allah saya tawarkan Kartu Jabar Bangkit."
Dia menanyai seorang ibu tua yang ditemuinya di Pasar Lembang di atas panggung soal praktek Jamkesmas. Ibu tua, yang mengaku petani sayur itu, tidak mendapat fasilitas Jamkesmas. Menurut Rieke, praktek Jamkesmas sekarang yang menyebabkan masih banyak orang mampu memperoleh fasilitas yang diperuntukkan bagi warga miskin.
Menurut dia, sistem yang ada dalam kartu itu sama halnya dengan sistem yang tengah diperjuangkan di DKI Jakarta. "Dengan sistem dalam kartu ini, tidak ada lagi orang miskin yang ditolak di rumah sakit," kata Rieke.
Tak hanya itu, lewat sistem dalam kartu itu, dia menjanjikan kesempatan pendidikan bagi mereka yang putus sekolah dengan program Kejar Paket B dan Kejar Paket C. Lewat kartu itu, Rieke juga menjanjikan penggunanya akan mendapat kesempatan memperoleh pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja yang dijanjikan akan dibangun di Balai Desa.
Rieke mengatakan, pelatihan di Balai Latihan Kerja itu, akan digelar bekerja-sama dengan industri di wilayah itu. "Anak-anak yang belum bekerja akan dilatih bekerja dulu dengan baik. Nanti pabrik tidak usah lagi mencari pekerja lewat calo, ambil saja di BLK pemerintah."
Dalam kampanyenya, Rieke juga menjanjikan, anak-anak keluarga miskin akan diangkat menjadi anak provinsi. Dengan cara itu, kata dia, mereka akan mendapat kesempatan memperoleh pendidikan hingga perguruan tinggi. "Sama dengan DKI Jakarta, perjuangan itu harus kita mulai," kata Rieke.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
FPI Solo Desakkan Pembubaran Densus 88
Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung
Jejak Anis Matta di Tas Ahmad Fathanah
Tiada Anas Urbaningrum di Pertemuan DPD di Cikeas
Korupsi Al Quran:Siapa Si Raja, Panglima, Prajurit
Pengamat: Luthfi Hasan Saja Terjerat Kasus Korupsi
Separuh Gaji Pejabat dari PKS Diberikan ke Partai
Ketua DPD Demokrat Teken Pakta Integritas di Cikeas