TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengatakan partainya semakin yakin untuk menggaet Rhoma Irama sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. "Kami menarik Rhoma sebagai bagian dari langkah partai untuk merapatkan barisan mempertahankan pemilih partai," kata Lukman di Jakarta, Ahad 10 Februari 2013.
Menurut Lukman, PKB akan fokus menggarap pemilih Nahdlatul Ulama (NU) dengan cara mendukung tokoh-tokoh yang dekat dengan pemilih tradisional seperti Rhoma Irama. "Kami ingin merapatkan lagi barisan, karena strategi kami selama ini terbukti tak berhasil," kata Lukman.
Menanggapi dukungan tersebut, pengamat politik dari Universitas Islam Nasional Syarif Hidayatullah yang juga peneliti senior dari Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan PKB lebih mementingkan logika popularitas dan elektabilitas ketimbang kepentingan bangsa.
"Menurut saya pribadi, PKB-Rhoma ini seperti window shopping. PKB nyatakan usung Rhoma dari sekarang, tapi belum tentu membelinya. Ini demi menaikkan citra PKB," kata Burhanuddin.
Dia mengakui popularitas Rhoma cukup tinggi. Dalam survei yang dilakukan lembaga Pusat Data Bersatu, Rhoma memperoleh suara 10,4 persen. Angka itu membuat Rhoma mengungguli sosok Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (9,3 persen), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (7,8 persen), dan Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto (3,5 persen). Rhoma masuk pada kategori top of mind.
"Daya pikat Rhoma memang tinggi. Tapi PKB juga harus melihat siapa saja yang berada di posisi di atas Rhoma. Berdasarkan survei yang kami lakukan, PKB-Rhoma sudah mengalahkan NasDem, PPP, PKS, dan Hanura," ujar Burhanuddin.
MUHAMAD RIZKI | IRA GUSLINA SUFA
Berita terpopuler lainnya:
Mahasiswi UI Tewas Setelah Loncat dari Angkot
Yusuf Supendi: Anis Matta itu Pintar, Tapi...
Peruntungan di Tahun Ular Air
Kader PKS Juga Pernah Bermasalah Soal Perempuan
Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat
Agnes Tampil di Acara Pra-Grammy