TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Tri Handoko Seto mengatakan bakal terus melakukan modifikasi cuaca sampai puncak musim hujan berlalu dari Ibu Kota. "Masih akan terus kami lakukan penyemaian (garam) sampai 20 Februari nanti,” ujar Tri ketika dihubungi, Ahad 10 Februari 2013.
Menurut dia, BPPT tetap pada target awal mengurangi curah hujan hingga 30 persen per hari. Untuk itu, sejak penyemaian 26 Januari lalu, rata-rata BPPT menaburkan 8 ton Natrium Klorida (NaCl) alias garam dapur per hari. “Kami memiliki data radar, ada awan tumbuh di mana, di sana kami semai,” Tri bercerita.
Dengan teknik modifikasi cuaca ini, hujan diharapkan turun sebelum sampai Jakarta. Hujan diperkirakan turun di sebelah timur dan tenggara Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Meski begitu, dia menambahkan, modifikasi cuaca tidak bisa menjamin Jakarta bebas banjir. Dia membantah kembalinya terjadi genangan di Jakarta pada 6 Februari lalu sebagai bentuk kegagalan penyemaian. Sebab, pencegahan banjir juga tergantung kesiagaan di darat. “Kesiapan pompa dan early warning juga harus diperhatikan.”
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI meminta BPPT memodifikasi cuaca untuk mencegah terulangnya banjir besar di Ibu Kota seperti pertengahan Januari lalu. Terlebih, pada uncak musim hujan antara akhir Januari hingga pertengahan Februari ini.
ATMI PERTIWI
Berita terpopuler lainnya:
Bakrie Bantah Akan Jual Viva Group
Mahasiswi UI Tewas Setelah Loncat dari Angkot
Anas: Jangan Diadu Antara Anas dengan Pak SBY
Jusuf Kalla: Negara Ini Gampang Diatur
Pendiri Akui PKS Memang Ikhwanul Muslimin
Peruntungan di Tahun Ular Air
