TEMPO.CO, ALLAHABAD - Tewasnya 36 warga Hindu akibat berdesak-desakan di stasiun kereta menyebabkan ketua festival Hindu terbesar di dunia itu mundur. Pernyataan ini dilontarkan Azam Khan, yang merupakan ketua panitia festival tersebut sekaligus Menteri Utama Negara Bagian Uttar Pradesh, di India pada Senin, 11 Februari 2013.
“Meski insiden tragis ini terjadi di luar perayaan Kumbh Mela, saya bertanggung jawab penuh,” kata Kahn kepada wartawan.
Puluhan korban yang sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak itu menjadi bagian dari sekitar 30 juta peziarah Hindu yang merayakan Kumbh Mela. Festival yang diselanggarakan setiap 12 tahun sekali itu dirayakan dengan upacara mandi bersama di Sangam, yakni pertemuan tiga sungai suci bagi umat Hindu: Gangga, Yamuna, dan Saraswati.
Dalam insiden yang terjadi pada Ahad lalu, puluhan ribu orang memenuhi stasiun kereta. Korban tewas dan terluka akibat terinjak-injak manusia yang memadati lokasi seusai perayaan. Ironisnya, mobil ambulans tidak dapat mendekati lokasi hingga dua jam kemudian karena padatnya manusia.
Ahad lalu memang menjadi puncak perayaan selama 55 hari tersebut. Jutaan peziarah dan orang-orang suci memenuhi Sangam di Kota Allahabad. Sekitar 14 ribu polisi dikerahkan untuk mengamankan kegiatan tersebut. Perayaan ini berasal dari keyakinan bahwa, ketika para dewa bertempur melawan iblis untuk memperebutkan nektar, beberapa tetes tertumpah di Kota Allahabad, Nasik, Ujjain, dan Haridwar—empat lokasi utama perayaan selama beberapa abad.
L BBC | SITA PLANASARI AQUADINI