TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo yang bakal maju lagi dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah mengeluhkan berbagai persoalan tentang pilkada langsung. Dari mulai keharusan blusukan agar bisa menang hingga besarnya anggaran yang harus disediakan untuk pelaksanaan pesta demokrasi tingkat lokal tersebut.
"Sistem demokrasi yang berjalan saat ini bertentangan dengan hati nurani saya. Calon pemimpin kok disuruh ndlosor-ndlosor di depan rakyat. Lha kapan kerjane?" kata Bibit Waluyo dalam sambutannya di acara serah-terima jabatan ketua BPKP Provinsi Jawa Tengah di Kantor Gubernuran Jawa Tengah, Selasa, 12 Februari 2013.
Dalam acara yang dihadiri para bupati dan wali kota se-Jawa Tengah itu, Bibit juga mengeluhkan besarnya anggaran pemilihan gubernur Jawa Tengah 2013 yang mencapai Rp 625 miliar. Dana sebesar itu, kata Bibit, jika digunakan untuk membangun jalan, akan lebih menyenangkan rakyat.
Selain itu, Bibit menambahkan, kandidat yang maju juga harus menyediakan dana besar untuk meraih kemenangan. Sebab, para calon harus menyiapkan logistik untuk pemenangan, termasuk menyiapkan dana untuk para saksi yang akan mengawal perolehan suara pada pemilihan.
Bibit membandingkan dengan pemilihan kepala daerah di zaman Orde Baru yang dipilih oleh DPRD. "Dulu calon-calonnya siapa, itu sudah diketahui. Tinggal dipilih, besoknya ukur baju, dan besoknya sudah dilantik. Lha kok sekarang harus menyiapkan saksi-saksi," kata Bibit.
Padahal, pilkada langsung juga tak menjamin hasilnya lebih baik. "Iya kalau yang terpilih itu orang baik, kalau yang terpilih elek, ajur rakyate. Wis to, melu gubernur wae, ha ha ha," kata Bibit, yang disambut tepuk tangan dan tawa tamu undangan.
Pada kesempatan itu, Bibit juga menyindir dua calon lawannya di pemilihan Gubernur Jawa Tengah, yakni Wakil Gubernur Rustriningsih dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo. Sebelumnya, Bibit mengajak Hadi Prabowo untuk menjadi calon wakil gubernur. Belakangan, Hadi Prabowo malah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon gubernur yang digelar PDI Perjuangan. "Diajak bareng-bareng kok malah ngajak hompimpa," kata Bibit.
Bibit menyatakan maju lagi dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah 26 Mei mendatang. Jika pada 2008 lalu ia memakai kendaraan PDIP, kini ia kemungkinan besar akan memakai kendaraan Demokrat dan PAN. Sedangkan Rustri dan Hadi kini tengah menunggu rekomendasi dari PDIP.
ROFIUDDIN
Berita terpopuler lainnya:
Kenapa Sopir Angkot Ajak Annisa Putar-putar
Ini Daftar Pemegang 'Sprindik' Anas di KPK
IPB Pecat Mahasiswa Muncikari Seks Online
Anas Bakal Tersandung Mobil Harrier?
Ini Jejak Anas di Hambalang
Paus Benectus Mundur Karena Uzur
Pengemudi U10 Kasus Annisa Ternyata Sopir Tembak
Laskar Pelangi Jadi Buku Best Seller Internasional
Angkot Bakal Dihapus Demi Keamanan