Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yogya Bakal Pulihkan Ciri Fisik Tata Kota

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Pemandangan Tugu Pal Putih setelah selesainya program
Pemandangan Tugu Pal Putih setelah selesainya program "Revitalisasi Cagar Budaya" di Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Yuwono Sri Suwito mengatakan, Peraturan Daerah Istimewa, yang saat ini sedang dalam penyusunan, akan memuat aturan untuk pemulihan warisan penting Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I. Salah satunya warisan tata kota, yakni pengembalian ciri fisik dari sumbu filosofis penghubung Tugu Yogyakarta, Keraton dan Panggung Krapyak, yang menjadi pondasi utama arsitektur Kraton Yogyakarta.

"Kami usulkan untuk mengembalikan nama jalan-jalannya hingga simbol vegetasi di jalur penghubung sumbu ini," kata dia saat berbicara dalam Diskusi Publik Peringatan Perjuangan Pangeran Mangkubumi di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosumantri Universitas Gadjah Mada, Selasa 12 Februari 2013. Dia menjelaskan salah satu ciri fisik yang mengandung nilai filosofis, tapi lama lenyap ialan nama empat jalan penghubung sumbu Tugu, Keraton dan Panggung Krapyak. "Untuk pengubahan nama jalan, hanya ini yang kami usulkan, sebab ada nilai filosofisnya," kata dia.

Dua jalan dari tugu hingga kilometer nol semestinya Margotomo (dengan huruf a) dan Malioboro (dengan huruf o). "Maknanya, jalan menuju keutamaan (margotomo) dan jalan yang harus dilewati dengan obor (malioboro) atau panduan ajaran Walisongo," kata dia. Sedangkan jalan penghubung Panggung Krapyak dengan Plengkung Gading atau Alun-alun Selatan, kata dia, ialah Margomulyo (dengan huruf a) dan Pangiraan. Maknanya jalan menuju kemuliaan (Margomulyo) dan jalan yang harus dilewati dengan pengetahuan.

Menurut Yuwono jalan penyambung sumbu filosofis ini juga dirancang oleh raja pendiri Kraton Yogyakarta memiliki vegetasi berbeda. Jalan dari Tugu hingga kilometer nol hanya ditanami pohon asem dan gayam. Sedangkan vegetasi di jalan antara Plengkung Gading Alun-alun Selatan dengan Panggung Krapyak hanya ditumbuhi tanaman asem dan tanjung. Maksudnya, dia melanjutkan, mereka yang memasuki kota Yogyakarta pasti kesengsem atau senang (disimbolkan dengan pohon asem) sebab diayomi sultan (disimbolkan pohon gayam). Sedangkan pohon asem dan tanjung bermakna kecantikan putri-putri dari Yogyakarta yang patut mendapat sanjungan (disimbolkan pohon tanjung) dari tamu-tamu yang datang ke Yogyakarta.

Menurut Yuwono Pangeran Mangkubumi tak hanya memiliki bakat sebagai negarawan ulung tapi juga arsitek dan pemikir kebudayaan. Raja yang naik tahta pasca perjanjian Giyanti ini merupakan insinyur perancang desain kraton Solo dan Yogyakarta. "Desain Kraton Solo dan Yogyakarta hampir mirip, tapi di Yogyakarta Pangeran Mangkubumi memberi sentuhan filosofis Islam Jawa lebih kental," kata dia.

Warisan arsitektur Pangeran Mangkubumi juga tak hanya Keraton Yogyakarta. Kata Yuwono, bekas lokasi benteng pertahanan laskar Pangeran Mangkubumi di kawasan Ambarketawang, Sleman, juga menjadi warisan monumental. "Benteng itu dibangun dalam waktu singkat, tapi dindingnya lumayan tebal dan berdempetan dengan kawasan pegunungan, jadi kokoh untuk pertahanan," kata dia.

Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM, Aprinus Salam, berpendapat Perda Istimewa memang perlu memberi perhatian penting pada revitalisasi tata kota Yogyakarta. "Tak hanya harus menghidupkan kembali warisan sejarah, tapi juga mengembalikan karakter khasnya sebagai kota budaya yang nyaman," ujar Aprinus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu, kata Aprinus, selain memulihkan berbagai warisan budaya dalam hal tata kota, Perda Istimewa juga perlu mengadopsi spirit menciptakan kota yang nyaman dan tenteram. "Sifat aturannya juga harus mengikat dan poinnya konkret agar mudah terealisasi," kata dia.

Dia menyarankan perumus Perda Istimewa perlu mempertimbangkan pemasukan ketentuan mengenai adanya simbol kebudayaan khusus yang melekat pada setiap gedung. "Intinya suasana budaya khas Yogyakarta harus muncul ketika orang masuk ke kota ini," ujar Aprinus.

Aprinus menambahkan Perda Istimewa juga perlu mendorong regulasi mengenai tata kota yang menjamin adanya ruang publik memadai. Selain itu, untuk menjamin kenyamanan, jalanan di kota harus memberi ruang lapang untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda. "Jadi karakter kebudayaan kuat dan kenyamanan kota Yogyakarta juga kembali muncul," katanya.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Baca juga:

Hilang Jejaklah si Harrier Hitam Itu

Ini Daftar Pemegang 'Sprindik' Anas di KPK

Anas Bakal Tersandung Mobil Harrier?

Ini Jejak Anas di Hambalang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

15 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

36 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

41 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

45 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


HUT UGM ke-74, Peran Besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dirikan Universitas Gadjah Mada

19 Desember 2023

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
HUT UGM ke-74, Peran Besar Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dirikan Universitas Gadjah Mada

Hari ini UGM genap berusia 74 tahun. Sultan Hamengkubuwono IX punya peran besar mendirikan Universitas Gadjah Mada.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman