Warga Negara Italia Terdakwa Teror Lion Air Wafat

TEMPO.CO, Sleman - Andrea Geovanni Soreti, 49 tahun, warga negara Italia yang menjadi terdakwa kasus teror pesawat Lion Air meninggal dunia, Senin 11 Februari 2013 pukul 01.30.

Ia meninggal dunia di Sumah sakit Umum Daerah Sleman karena kondisi kesehatannya menurun drastis saat berada di Lembaga Pemasyarakatan Sleman. "Ia mengeluh susah tidur," kata dokter Lembaga Pemasyarakatan Sleman Agustinus Sigit Tri, Senin 11 Februari 2013.

Dua hari sebelum meninggal, ia juga diare dan tidak mau makan. Bahkan pihak lembaga pemasyarakatan memberi susu dan humburger supaya ia mau makan. Terdakwa yang berprofesi seniman lukis di Bali itu juga mengalami ketergantungan mengunsumsi Alpra Zolar yaitu obat penenang atau biasa disebut kamlet.

Geovanni baru satu kali menjalani sidang dakwaan teror pesawat Lion Air pada 14 Oktober 2012. Ia ditangkap Rabu, 17 Oktober 2012 di Bali. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, Geovanni masuk rumah sakit pada Ahad, 10 Februari 2013 sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu kondisinya sangat lemah.

Lantaran kondisinya sudah payah dan ruang Intensive care unit (ICU) penuh, ia dirujuk ke rumah sakit lain di Yogyakarta. Rumah sakit itu hanya mempunyai empat peralatan ICU dan semuanya penuh. Namun semua ICU rumah sakit di Yogyakarta juga penuh. Lalu ia dirawat ruang biasa dengan penanganan seperti di ICU. "Pasien dirawat di bangsal," kata dia.

Perawatannya, menurut Joko, tidak banyak perbedaan dari perawatan yang dilakukan di ICU. Hanya, di ruang ICU setiap saat pasien ada monitori kondisi tubuh, hingga detak nadinya. Namun di ruang non ICU monitoring secara manual.

Menurut diagnosis dokter, Geovanni meninggal dunia karena dehidrasi berat, sepsis, dan gagal ginjal. Hingga penyakitmya komplikasi, namun belum dipastikan penyebab utama penyakit yang menimbulkan kematian.

Jenasah Giovanni dibawa ke ruang jenazah di rumah sakit itu. Rencananya, ia akan dibawa ke Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ).  "Kami sulit sekali menghubungi keluarga di Italia, masih menunggu keputusan keluarga. Jenazah akan kami titipkan di PUKJ," kata adik dari istri Giovanni (Umaya), Cahya Adi Purnama.

Geovanni warga negara Italia itu baru menjalani sidang pertamanya di Pengadilan Negeri Sleman, pada Kamis 7 Februari 2013 lalu. Ia didakwa melakukan tindak pidana teror, dengan modus menelepon pihak Lion Air di Bandara Adisutjipto 14 Oktober 2012 lalu pada pukul 17.20 WIB dengan mengatakan "hati-hati ada tas yang berbahaya isinya bahan peledak, saya sudah beritahu anda supaya berhati-hati." Kata-kata itu diulang sampai tiga kali.

Jaka Purwanta, jaksa penuntut umum sidang Geovanni menyatakan, karena terdakwa meninggal dunia maka kasusnya gugur. Tetapi pada Rabu, 13 Februari nanti tetap ada sidang dengan agenda penghentian persidangan kasus itu. "Itu sesuai pasal 77 kitab undang-undang hukum pidana soal terdakwa yang meninggal dunia," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terpopuler lainnya:
Jejak Anis Matta di Tas Ahmad Fathanah
FPI Solo Desakkan Pembubaran Densus 88
Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung
Film Hina Nabi, Mesir Blokir Youtube Sebulan
Tiada Anas Urbaningrum di Pertemuan DPD di Cikeas
Ratusan Pegawai Pajak Bisa Akses SPT Pajak SBY
Korupsi Al Quran:Siapa Si Raja, Panglima, Prajurit