TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berniat menghapus angkot secara bertahap. "Tak boleh lagi ada angkot, secara bertahap harus dihabiskan," kata Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Senin, 11 Februari 2013. (Baca: Angkot Sudah Tidak Cocok Lagi)
Menurut dia, Jakarta mendatang hanya ada bus pengumpan. Namun, hal ini belum bisa diwujudkan dalam waktu dekat lantaran bus milik Pemda belum mencukupi. Sesuai rencana, Pemerintah Provinsi akan membeli 1.000 unit bus. Kemudian, agar sopir angkot tak menganggur, Ahok akan memprioritaskan mereka menjadi sopirnya.
"Jika benar-benar sopir akan terseleksi di sini," kata Ahok. Maksudnya, sopir-sopir "omprengan" atau sopir "tembak" yang tak kompeten akan tersingkir dengan sendirinya. "Yang justru ngeri omprengan-omprengan ini."
Dinas Perhubungan, kata Ahok, kesulitan mengawasi mereka. Soalnya, mobil omprengan tak memiliki tempat parkir resmi atau pool. Ahok juga tak menutup mata soal pilihan warga memilih naik kendaraan umum yang kurang baik. Menurut Ahok, karena bus-bus dengan kondisi baik terbatas jalur dan unitnya. (Baca: Alasan Jokowi Satukan Pengelolaan Angkot)
FIRMAN HIDAYAT
Berita Lainnya:
Angkot Sudah Tidak Cocok Lagi
Alasan Jokowi Satukan Pengelolaan Angkot
Menanti Berubahnya Wajah Transportasi Jakarta
Integrasi Transjakarta-Kopaja-Metromini Hari Ini
Go-Jek, Bisnis Profesional dari Kemacetan