Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Uji Coba Nuklir Bawah Tanah

image-gnews
Foto dari kamera yang menempel pada Roket Unha-3 (Milky Way 3) saat baru meluncur dari anjungan peluncuran roket di Pantai Barat, Kawasan Cholsan, Provinsi Pyongan Utara, Korea Utara, rabu (12/12). REUTERS/KCNA
Foto dari kamera yang menempel pada Roket Unha-3 (Milky Way 3) saat baru meluncur dari anjungan peluncuran roket di Pantai Barat, Kawasan Cholsan, Provinsi Pyongan Utara, Korea Utara, rabu (12/12). REUTERS/KCNA
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara telah berhasil melakukan uji coba nuklir ketiga bawah tanah. Demikian laporan kantor berita pemerintah, Korean Central News Agency (KCNA), Selasa, 12 Februari 2013.

KCNA menyebutkan bahwa uji coba nuklir ini aman dan ditujukan untuk mengatasi permusuhan yang keterlaluan dari Amerika Serikat. Negeri ini, jelas KCNA, telah merusak niat damai dan hak berdaulat Korea Utara untuk meluncurkan satelit.

"Uji coba nuklir ini di level tinggi, tidak seperti masa lalu. Nuklir kali ini memiliki tenaga ledak luar biasa karena membawa bom atom mini aman, ringan, dan sempurna," tulis KCNA.

Namun demikian, kebijaksanaan Negeri Komunis itu tak luput dari kecaman Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Menurut Ban Ki-moon, tindakan tersebut sangat memprihatinkan karena Pyongyang telah menentang seruan komunitas internasional agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan provokatif.

"Sekretaris Jenderal mengutuk uji coba nuklir bawah tanah oleh Korea Utara hari ini," ujar juru bicara Ban, Martin Nesirky, dalam sebuah pernyataan. "Ini jelas pelanggaran dan kuburan bagi resolusi Dewan Keamanan."

Kutukan juga datang dari Amerika Serikat. Presiden Barack Obama mengatakan, "Uji coba nuklir ini merupakan aksi provokasi tingkat tinggi dan dapat mengancam stabilitas regional." Obama melanjutkan, "Komunitas internasional agar cepat menanggapi uji coba ini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Obama katakan, uji coba ini tidak membuat Korea Utara aman. Washington akan tetap waspada dan meneguhkan kembali komitmennya bekerja sama dengan negara-negara sahabat di Asia.

Beberapa negara juga melontarkan nada sama. Jepang mengatakan, "Uji coba ini sangat disesalkan." Sedangkan Rusia, sekutu dekat Korut, hanya meminta agar negeri itu mempertimbangkan keberatan internasional. Inggris berkata bahwa negaranya akan melakukan "konsultasi penting" dengan Dewan Keamanan.

Dewan Keamanan langsung merespons sikap Korut dengan mengadakan pertemuan darurat pada pukul 14.00 GMT, Selasa, 12 Februari 2013, di New York.

Korut sebelumnya pernah melakukan uji coba nuklir pada 2006 dan 2009. Pada Januari 2013, Korut mengumumkan akan menguji bom nuklirnya yang ketiga sebagai respons atas sanksi PBB yang diperluas setelah negeri itu meluncurkan roket ke angkasa pada Desember 2012.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.