TEMPO.CO, Jakarta - Nama Mahfud Md. turut mencuat menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat di saat Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih kepemimpinan partai berlambang mercy tersebut dari Anas Urbaningrum. Yudhoyono juga meminta Ketua Umum Partai Demokrat ini fokus menghadapi kasusnya di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sikap Majelis Tinggi diputuskan saat pertemuan di kediaman Yudhoyono di Cikeas, Jumat pekan lalu. Pertemuan ini menyikapi pamor Demokrat yang anjlok karena nama Anas seringkali dikaitkan dengan kasus korupsi proyek Hambalang.
Kemudian muncul beberapa nama calon pengganti Anas dari jabatan Ketua Umum, di antaranya Mahfud Md. Adapun Ketua Mahkamah Konstitusi ini saat dikonfirmasi bercerita bagaimana namanya sampai muncul sebagai calon pengganti Anas.
"Pertama kali soal itu saya baca di koran waktu saya ke Manado menghadiri acara Hari Pers Nasional. Di koran itu ditulis jadi headline bahwa anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Sarundajang mengusulkan saya jadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata Mahfud melalui telepon, Selasa, 12 Februari 2013.
Mahfud ke Manado pada 9 Februari lalu. Dia berujar, ketika nama dia menjadi berita di Harian Manado Pos, wartawan mengkonfirmasi ihwal keinginan Sarundajang tersebut. "Saya bilang, saya tidak mau menanggapi itu karena saya memang tidak pernah mendapat tawaran," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan dia tidak bersedia menerima usulan tersebut. Sebab, dia tidak pernah mendapat tawaran dan tidak mau menambah kisruh internal Partai Demokrat. "Jadi, tidak pernah ada tawaran kepada saya."
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terpopuler lainnya:
Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat
Anas Bakal Tersandung Mobil Harrier?
Hilang Jejaklah si Harrier Hitam Itu
Ini Jejak Anas di Hambalang
BW: Status Anas Tunggu Pekan Depan