TEMPO.CO, Depok - Imbauan Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad agar remaja Depok tidak merayakan Hari Valentine didukung pengurus Nahdlatul Ulama setempat. Sekretaris Pengurus Cabang (PC NU) Depok, Raden Salamun Adiningrat, meminta keluarga Nahdliyin tidak ikut-ikutan merayakan Valentine.
Menurut Raden, Hari Kasih Sayang sebaiknya tidak dirayakan pasangan yang belum menikah. "Valentine banyak disalahartikan remaja dengan ekspresi rasa cinta yang berujung pada pesta seks," kata Raden, Selasa, 12 Februari 2013.
Dukungan senada juga datang dari Front Pembela Islam (FPI). Organisasi ini sejak lama memang mengharamkan perayaan Valentine. “Itu simbol budaya orang kafir, budaya Barat, simbol kemaksiatan. Ironis saja kalau umat muslim rayakan itu," kata Ketua FPI Kota Depok, Habib Idrus Al Gadhri.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad, mengimbau warga Depok tidak merayakan Valentine Day alias Hari Kasih Sayang. Dia menilai perayaan itu sama saja mendorong remaja untuk memasrahkan diri kepada kekasih. “Untuk itu, laranglah anak-anak Anda untuk merayakan Valentine," kata dia di Balai Kota Depok, Selasa, 12 Februari 2013.
Idris mengimbau sebaiknya orang tua mengajak anak-anaknya ke acara keagamaan pada Hari Valentine. Misalnya, hadir di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang menunjukkan cinta kepada Rasul.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler Lainnya:
Inilah Pejabat yang Mengalahkan Jokowi
Ulah Ibas Isi Absensi Coreng Citra DPR
Jokowi : Kecepatan Saya Baru 60 Persen
Rapat Paripurna DPR, Ibas Absen Terus Berlalu
Jadi Tersangka, Dahlan Copot Dirut Sang Hyang Seri
BW: Status Anas Tunggu Pekan Depan
KPK Bentuk Tim Investigasi Usut 'Sprindik' Anas
Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda