TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf berkampanye di Terminal Cicaheum, Bandung, Kamis siang, 14 Februari 2014. Kampanye yang berlangsung sekitar satu jam di tempat itu membuat antrean panjang kendaraan dan menghambat lalu-lalang angkutan umum.
Dede Yusuf yang datang bersama istrinya, Sendy, memulai kampanye di sana sekitar pukul 12 siang. Mereka berjalan kaki mulai dari pintu masuk terminal untuk menyalami warga, pedagang, dan calon penumpang. "Ingat, ya, Bu, saya Dede Yusuf, nomor urut tiga," kata Dede kepada seorang ibu.
Omi Karmilah, 55 tahun, warga Jalan Pagarsih, Bandung, yang disapa Dede, mengatakan, dia dan keluarganya akan memilih Dede Yusuf walau tidak tahu program kerjanya. "Sukses sajalah jadi gubernur," ujarnya.
Warga lain dan anak-anak berseragam sekolah dasar tampak mengikuti langkah Dede. Di tangan mereka, ada atribut kampanye yang dibagikan berupa selembar kalender bergambar foto Dede Yusuf dan pasangannya, Lex Laksamana, serta stiker. Setelah itu, mereka berfoto bersama.
Di terminal bus itu, Dede mengatakan, terminal angkutan umum di Bandung harus dipindahkan dari dalam kota. Misalnya Terminal Cicaheum dan Terminal Ledeng. Alasannya agar tak membuat kemacetan lalu lintas. "Perlu ada relokasi agar terminal lebih nyaman, tidak kumuh, aman dari copet, dan harus terang," katanya.
Selama kampanye itu, arus keluar-masuk bus dalam kota dan antarkota serta angkutan kota menjadi tersendat karena jalur terhalang rombongan tim sukses, warga, dan kumpulan wartawan.
Kemacetan panjang di jalan sekitar terminal tak terhindarkan walau petugas kepolisian yang bertugas lebih dari 20 orang. "Kampanye bikin macet," keluh seorang sopir angkot.
ANWAR SISWADI