TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 220 aktivis menari di sepanjang Jalan Malioboro untuk memperingati Vagina Day international ke-15, Kamis, 14 Februari 2013. Gerakan Global Jogja atau One Billion Rising bertajuk “Rally V-Dance Shake Your Body, Raise Your Emphaty, Join the Solidarity” melibatkan 220 aktivis dan masyarakat.
Koordinator Lapangan One Bilion Rising, Maria Listuhayu Prajna Pratita, menyatakan ratusan orang menari sebagai simbol menolak kekerasan terhadap perempuan. “Menari menjadi gerakan dan simbol perempuan punya otoritas atas tubuhnya. Hari ini tidak hanya aktivis yang turun ke Malioboro, namun juga masyarakat,” kata dia.
Di bawah guyuran hujan, ratusan aktivis dan masyarakat menari bebas mulai dari Hotel Inna Garuda hingga Nol Kilometer pada pukul 16.00-17.30 WIB. Mereka mengenakan kostum bebas dan mengalungkan poster bertuliskan, “Kekerasan Seksual Bukan Takdir”. Mereka menari dengan iringan musik dangdut.
Selain menari, para aktivis juga membagikan selebaran kepada masyarakat dan pedagang di sepanjang Malioboro. Selebaran berisi nomor kontak lembaga yang bisa dihubungi jika ada warga yang mengalami kekerasan seksual.
Menurut Maria, peringatan Vagina Day dilakukan serentak hari ini di 210 negara. Di Indonesia terdapat sembilan kota yang memperingatinya. Gerakan Vagina Day pertama kali digagas penulis drama teater Vagina Monologues, Eva Ensier, pada 1988. Setelah itu, warga dunia setiap tahun bersolidaritas memperingatinya.
SHINTA MAHARANI