Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bedah Implan Bikin Tikus Deteksi X-Ray Superman

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Panggil saja Superrats. Kalau kita mengenal tokoh Superman yang memiliki mata X-ray, tikus laboratorium ini juga dapat merasakan sesuatu yang tidak dilakukan seperti tikus biasa. Para peneliti telah menciptakan bedah implan yang memungkinkan tikus merasakan cahaya inframerah melalui kumis mereka.

"Ini adalah pertama kalinya mamalia diberi kemampuan merasakan sesuatu yang melampaui biasanya," kata Miguel Nicolelis, neuroengineer dari Universitas Duke yang memimpin percobaan tikus. Artinya bahwa otak tidak dibatasi oleh tranduser yang ada dalam tubuh kita. Hewan-hewan biasanya tidak dapat melihat jenis cahaya.

Nicolelis terkenal dengan karyanya yang membuat pengendali pikiran prosthetik seperti rencana mengembangkan perangkat yang memungkinkan seorang anak tunadaksa berjalan ke lapangan sepakbola dan membuat tendangan pertama pada Piala Dunia FIFA 2014. Dia mengatakan bahwa kemampuan otak mamalia dewasa untuk menafsirkan cahaya inframerah akan menjadikan proses komunikasi lebih cepat.

Prostetik atau tubuh buatan ini sering membutuhkan kecepatan super karena perangkatnya menggantikan saraf yang telah rusak parah dan tidak bekerja pada kecepatan alami. "Jika Anda sedang membangun tubuh buatan, Anda perlu mengambil keuntungan apapun yang bisa Anda dapatkan," kata Nicolelis.

Untuk sistem tikus ini, Nicolelis dan rekan menanamkan sensor inframerah kecil beberapa milimeter jauh ke dalam otak tikus. Sensor tersebut akan melihat cahaya inframerah dan kemudian mengubah cahaya menjadi pulsa listrik yang sesuai dengan seberapa intens cahaya itu ada. Sinyal-sinyal listrik dari sensor itu kemudian menuju otak pada bagian yang biasanya bekerja ketika merasakan sentuhan di kumis tikus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada awalnya, tikus tidak tahu apa yang membuat sensasi baru. Para peneliti menempatkan mereka dalam sebuah kotak dengan tiga pintu. Pintu satu menyembunyikan sedikit air dan peneliti menandainya dengan cahaya inframerah. Tikus-tikus akan menyodok hidung mereka ke pintu secara acak. Bahkan terkadang menggaruk wajah mereka ketika cahaya inframerah itu merangsang kumis. Setelah sekitar empat pekan, tikus belajar mengayunkan kepala mereka untuk mencari cahaya inframerah. Simak dan buka wawasan dengan berita iptek di sini.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Baca juga:
NASA Temukan Batuan Unik Planet Mars

Apple Sunat Harga MacBook

Salamander Berkepala Dua Ditemukan di Jerman

Apple Kalah Paten iPhone Produk Brasil

Spesies Baru Burung Hantu Ditemukan di Lombok

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia