TEMPO.CO, Surabaya -- Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Timur, Sirmadji Tjondro Pragolo, akhirnya menampakkan diri. Sejak kantor DPD digeruduk kader banteng, sepekan lalu, Sirmadji menghilang.
Hari ini dia hadir dalam diskusi bertajuk Dinamika Politik Jelang 2014 dan Politik Identitas sekaligus acara launching lembaga Center for Election and Political Party (CEPP) di Ruang Adi Sukadana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya. Sirmaji menjadi pembicara di sesi kedua bersama pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya.
Sirmadji baru datang di forum sekitar dua jam setelah sesi pertama berlangsung. Ia memilih duduk di belakang bersama peserta lainnya. Ditanya wartawan tentang kasus yang menimpa PDIP Jawa Timur dan tuntutan agar dirinya mundur, Sirmaji enggan berkomentar. "Saya puasa berkomentar. Enggak usah ditanya-tanya lagi," katanya di sela-sela diskusi.
Ia meminta wartawan menunggu hasil pertemuan DPD-DPC dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang rencananya digelar Jumat, 15 Februari besok. Sirmadji memastikan akan datang karena dipanggil ketua partai. Di forum itu ia menyatakan akan membuka semuanya. "Ya nanti, kan, ketahuan kebenarannya," katanya.
Soal permintaan DPC yang menuntut dirinya; Sekretaris DPD, Kusnadi; Wakil Ketua DPD, Suhandoyo, mundur dari jabatan, Sirmadji hanya mengatakan itu urusan masing-masing. Ia pun kembali bungkam saat didesak lebih lanjut.
Ia pun menolak berkomentar ketika ditanya tentang rekomendasi partai dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013. "Sudah jelas saya puasa. Enggak usah ditanya-tanya," katanya.
Sebelumnya, ribuan kader dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang PDIP se-Jawa Timur ngeluruk dan menduduki kantor DPD PDIP Jawa Timur. Mereka menganggap ketiga pengurus DPD PDIP Jawa Timur telah mengkhianati dan menginjak harga diri partai.
AGITA SUKMA LISTYANTI