TEMPO.CO, Jakarta - Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, meroket tajam. Sejumlah pedagang resah dan menduga kenaikan tersebut karena stok daging sapi yang terbatas.
"Hari ini, harga daging sudah naik lagi jadi Rp 100 ribu per kilogram," kata Tarjono, seorang pedagang sapi di pasar tradisional Pagaden, Kamis, 14 Februari 2013.
Menurut Tarjono, sepanjang pekan lalu, harga daging masih bertahan di kisaran Rp 75 hingga Rp 85 ribu per kg. "Naiknya gila-gilaan," katanya. Padahal, dia punya relasi sebanyak 30 orang tukang bakso keliling dan pemilik rumah makan yang setiap hari harus disuplai daging sapi. "Kalau harganya terus naik, kami bisa bangkrut."
Tarjono menduga kenaikan harga daging sapi yang terkerek tak terkendali itu diduga karena ketersediaan stok yang menipis.
Teguh, pedagang bakso keliling di Dawuan Kaler, terpaksa mencampur daging sapi dengan ayam untuk membuat bakso. Memang rasanya beda, tapi itu dilakukan agar dia tetap bisa jualan bakso. "Pembeli sempat komplain, tapi mau bagaimana lagi, harga daging sapi naiknya tinggi sekali," ujarnya.
Kenaikan harga daging sapi juga dikeluhkan Darsim, pedagang nasi di Kota Subang. "Sejak harga daging sapi naik, saya stop jualan gepuk (menu daging sapi yang diempukkan)," katanya.
NANANG SUTISNA
Berita Bisnis Terpopuler:
Rothschild Ragu Bakrie Bakal Lunasi Transaksi Bumi
Rajawali Nusantara Minta Jatah Impor Sapi
Bumi Plc Teken Nota Perpisahan dengan Grup Bakrie
Empat Alasan Direktur Operasional Merpati Mundur
Larangan Terbang 33 Pilot Berlaku Internasional