TEMPO.CO, Palangkaraya - Pembangunan sekolah penerbangan oleh maskapai penerbangan nasional, Lion Air, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dimulai Jumat, 15 Februari 2013.
Acara ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan hangar pesawat Wings Flying School di Bandara Cilik Riwut oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang.
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, mengatakan seiring dengan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dalam enam tahun terakhir yang mencapai 6 persen per tahun, kebutuhan akan jasa angkutan udara juga semakin dicari oleh masyarakat.
Itu sebabnya Lion Air telah memesan 513 unit pesawat, yang terdiri atas 5 pesawat jenis Boing 787 dreamliner, 408 Boeing 737 Next Generation (NG), 60 unit ATR seri 500 dan 600, serta 40 pesawat Cessna untuk melatih pilot di sekolah penerbangan milik Lion Ar. “Mimpi dan target kami adalah mampu membeli pesawat hingga 1000 unit dalam beberapa tahun ke depan,” kata Edward.
Menurut Edward, sekolah penerbangan Palangkaraya adalah yang ketiga setelah Jakarta dan Cirebon. Saat ini Lion juga sedang membangun pusat perawatan pesawat di Batam, Kepulauan Riau. ”Sejak 1994, kami telah telah mencetak 100 penerbang, 1.900 pramugari dan pramugara, 300 teknisi dan 4.000 staf darat,” ujarnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan, Herry Bakti S. Gumay, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan sekolah penerbangan di Palangkaraya adalah cara untuk menjawab kekurangan kebutuhan jumlah pilot.
Saat ini kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 500 orang per tahun. Sedangkan yang dapat dicetak baru 200 pilot per tahun. “Akibatnya, banyak pilot asing yang bekerja di maskapai di Indonesia,” ucap Herry.
KARANA WW
Terpopuler:
Ini Penyebab Kelangkaan Daging Sapi di Jakarta
Warren Buffet Akuisisi Pabrik Kecap
Direktur Operasional Merpati Tinggalkan Pesan
Pengganti Direktur Merpati Sudah Ditunjuk
Resesi Eropa Diperkirakan Makin Dalam di 2012
Sengketa Apple-Samsung Dinilai Mereda
Ekspor Rotan dan Kayu Rp 2,2 Miliar Digagalkan
BUMI Melonjak 26 Persen, Indeks Tembus 4.600
Kata Kementan, Harga Daging Sapi Bakal Turun
Kominfo Tidak Lagi Campuri Kasus Indosat