TEMPO.CO, Jakarta - Ahli astronomi menyebutkan batu angkasa berukuran 45 meter akan melintasi bumi pada Sabtu, 16 Februari 2013, pukul 02.25 WIB. Ketinggian terbangnya mencapai 27.650 kilometer, lebih dekat dari ketinggian satelit komunikasi.
Pagi nanti, asteroid menyeberang dari langit sebelah selatan ke utara. Pada ketinggian terendah, batu antariksa ini berada di tengah rasi Virgo dan Leo. Kecepatan gesernya mencapai dua kali radius bulan purnama dalam satu menit.
"Asteroid bergerak amat cepat," ujar dosen dari Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Budi Dermawan, Senin 11 Februari 2013.
Sepanjang malam nanti, asteroid berubah terang kemudian meredup lagi. Pada Jumat, 15 Februari, pukul 20.00 WIB, asteroid bersinar pada 13 magnitudo atau 650 ribu kali lebih redup ketimbang bintang Sirius yang bersinar seterang -1,4 magnitudo. Semakin malam, asteroid semakin terang. Puncak kecerlangan terjadi pada Sabtu pukul 02.25 WIB, ketika asteroid bersinar 200 kali lebih terang ketimbang 6,5 jam sebelumnya menjadi 7,2 magnitudo. Magnitudo adalah skala kecerlangan benda langit. Angkanya berbanding terbalik dengan tingkat kecerlangan.
Penduduk Indonesia dapat mengamati asteroid ini lebih jelas karena ketika berada di posisi terdekat, asteroid terbang di atas kawasan Indonesia bagian barat. Pada saat bersamaan, negara maju seperti Amerika Serikat tak dapat melihat peristiwa ini karena berada di sisi siang. Sedangkan negara-negara di Eropa hanya menyaksikan asteroid melintas rendah dekat horizon. "Indonesia menjadi tempat pengamatan terbaik," kata dia.
ANTON WILLIAM