TEMPO.CO, Jakarta - Setiap saat ada jutaan batu angkasa berputar mengeliling matahari. Beberapa di antaranya memiliki lintasan yang dekat dengan orbit Bumi. Banyak orang tak tahu, dalam lima tahun terakhir, ada beberapa asteroid yang sudah menghantam Bumi.
Kini ahli astronomi sudah memetakan sekitar 10 ribu asteroid yang jalurnya dekat dengan orbit Bumi. Analisis risiko menunjukkan belum ada asteroid yang berpotensi jatuh di Bumi. Karena itu, jika ada asteroid berbahaya, penemuannya selalu terjadi mendadak.
Lima tahun lalu misalnya. Asteroid 2008 TC3 tiba-tiba terlihat di teleskop di Arizona pada 2008 lalu. Penghitungan cepat memperkirakan tabrakan akan terjadi 20 jam kemudian. Berita ini cepat menyebar di kalangan ilmuwan antariksa. Mereka sibuk menghitung lokasi jatuh “tamu dadakan” ini.
Barulah pada 09.45 keesokan harinya asteroid berukuran 5 meter ini terbakar di atas Gurun Nubian di Sudan bagian selatan. Serpihan asteroid ini dikumpulkan beberapa tahun setelahnya. "Sempat terjadi keributan, apakah tabrakan ini harus diumumkan atau tidak," ujar dosen dari Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Budi Dermawan.
Ketika itu para ahli bak memakan buah simalakama. Pengumuman tabrakan kepada masyarakat akan menimbulkan kepanikan global. Di sisi lain, jika tak diumumkan, warga tidak bisa mempersiapkan diri dari "serangan" langit ini. Beruntung, analisis lanjutan menunjukkan asteroid ini tak sampai menyentuh daratan karena meledak di udara.
Setahun berselang, pada 8 Oktober 2009, asteroid kembali datang hendak menghujam Bumi. Kali ini batu angkasa berukuran 10 meter meluncur deras menuju Indonesia bagian timur. Tanpa sempat terdeteksi, batu ini meledak di udara, didahului munculnya bola api. Kesaksian warga menunjukkan batu tersebut meledak di atas Teluk Bone. Warga juga merasakan gempa setelah ledakan ini. Para ahli memperkirakan ledakan asteroid kecil ini setara dua kali bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada Perang Dunia Kedua.
Dari dua kejadian tabrakan terakhir, keberhasilan astronom melihat asteroid 2012 DA14 bisa saja dianggap sebagai keberuntungan karena terpantau setahun sebelumnya. Banyaknya asteroid kecil yang belum terlihat dan bisa kapan saja menyambangi Bumi membuat kedatangan asteroid 2012 DA14 sebagai peringatan untuk berwaspada. "Ancaman tabrakan selalu ada setiap tahun," kata Budi.
ANTON WILLIAM
Berita Sains Terpopuler:
Gedunin, Tanaman yang Mampu Bunuh Sel Kanker
Tamagotchi Lahir Kembali, Jadi Aplikasi di Ponsel
Apa Jadinya Jika Asteroid 2012 DA14 Menabrak Bumi?
Terlalu Asin! Bagaimana Lidah Mengetahuinya
Bedah Implan Bikin Tikus Deteksi X-Ray Superman