Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Dua Kali Asteroid Menabrak Bumi

Editor

Anton William

image-gnews
www.aeronoticias.com.pe
www.aeronoticias.com.pe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap saat ada jutaan batu angkasa berputar mengeliling matahari. Beberapa di antaranya memiliki lintasan yang dekat dengan orbit Bumi. Banyak orang tak tahu, dalam lima tahun terakhir, ada beberapa asteroid yang sudah menghantam Bumi.

Kini ahli astronomi sudah memetakan sekitar 10 ribu asteroid yang jalurnya dekat dengan orbit Bumi. Analisis risiko menunjukkan belum ada asteroid yang berpotensi jatuh di Bumi. Karena itu, jika ada asteroid berbahaya, penemuannya selalu terjadi mendadak.

Lima tahun lalu misalnya. Asteroid 2008 TC3 tiba-tiba terlihat di teleskop di Arizona pada 2008 lalu. Penghitungan cepat memperkirakan tabrakan akan terjadi 20 jam kemudian. Berita ini cepat menyebar di kalangan ilmuwan antariksa. Mereka sibuk menghitung lokasi jatuh “tamu dadakan” ini.

Barulah pada 09.45 keesokan harinya asteroid berukuran 5 meter ini terbakar di atas Gurun Nubian di Sudan bagian selatan. Serpihan asteroid ini dikumpulkan beberapa tahun setelahnya. "Sempat terjadi keributan, apakah tabrakan ini harus diumumkan atau tidak," ujar dosen dari Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Budi Dermawan.

Ketika itu para ahli bak memakan buah simalakama. Pengumuman tabrakan kepada masyarakat akan menimbulkan kepanikan global. Di sisi lain, jika tak diumumkan, warga tidak bisa mempersiapkan diri dari "serangan" langit ini. Beruntung, analisis lanjutan menunjukkan asteroid ini tak sampai menyentuh daratan karena meledak di udara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setahun berselang, pada 8 Oktober 2009, asteroid kembali datang hendak menghujam Bumi. Kali ini batu angkasa berukuran 10 meter meluncur deras menuju Indonesia bagian timur. Tanpa sempat terdeteksi, batu ini meledak di udara, didahului munculnya bola api. Kesaksian warga menunjukkan batu tersebut meledak di atas Teluk Bone. Warga juga merasakan gempa setelah ledakan ini. Para ahli memperkirakan ledakan asteroid kecil ini setara dua kali bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada Perang Dunia Kedua.

Dari dua kejadian tabrakan terakhir, keberhasilan astronom melihat asteroid 2012 DA14 bisa saja dianggap sebagai keberuntungan karena terpantau setahun sebelumnya. Banyaknya asteroid kecil yang belum terlihat dan bisa kapan saja menyambangi Bumi membuat kedatangan asteroid 2012 DA14 sebagai peringatan untuk berwaspada. "Ancaman tabrakan selalu ada setiap tahun," kata Budi.

ANTON WILLIAM


Berita Sains Terpopuler:

Gedunin, Tanaman yang Mampu Bunuh Sel Kanker

Tamagotchi Lahir Kembali, Jadi Aplikasi di Ponsel

Apa Jadinya Jika Asteroid 2012 DA14 Menabrak Bumi?

Terlalu Asin! Bagaimana Lidah Mengetahuinya

Bedah Implan Bikin Tikus Deteksi X-Ray Superman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

18 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

4 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

4 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

6 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

6 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

6 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

7 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

7 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.