TEMPO.CO, Poso- Imran alias Papa Saiful, 25 tahun, salah satu terduga teroris Poso, Sulawesi Tengah yang menyerahkan diri, mengaku pernah mengikuti kelompok Santoso di Gunung Biru, Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso."Saya kenal baik Santoso, karena saya pernah ikut dalam kelompoknya," katanya kepada wartawan, Jumat 15 Februari 2013.
Menurut Imran, terduga teroris Santoso alias Abu Warda alias San alias Pak De alias Komandan merupakan salah satu pimpinan pelatihan militer mereka di Poso, tepatnya di kawasan danau yang ada di Gunung Biru Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir. "Iya kami dilatih di kawasan tersebut," ujarnya singkat.
Ahad, 10 Februari 2013, Imran menyerahkan diri dengan ditemani kedua orang tuanya. Dia diperiksa secara intensif selama empat hari lamanya di Markas Polisi Resor Poso. Sebelumnya, polisi memasukkan Imran dalam 24 buron terduga teroris di Poso. Polisi menduga warga Poso Pesisir ini terlibat penemuan bahan peledak/bom di Gunung Biru, Dusun Tamanjeka, pada 27 Oktober 2012.
Imran kemarin dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Menurut Kepala Polres Poso, Ajun Komisaris Besar Eko Santoso, Imran dibawa ke Polda untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Di Polda Imran masih mau diperiksa," katanya. Ditanya, bagaimana hasil pemeriksaan Imran selama empat hari di Markas Polisi Resor Poso, Eko Santoso yang mau memegang jabatan baru sebagai Wakil Direktur Narkoba Polisi Daerah Nusa Tenggara Barat ini belum mau berkomentar.
AMAR BURASE
Berita Terpopuler Lainnya:
Siapa Sosok Ridwan, Anak Ustad Hilmi yang Dicegah KPK
Begini Jejak Anak Bos PKS di Kasus Daging Impor
KPK Cegah Anah Ketua Dewan Syuro PKS?
Status Anas Menggantung, BW: Ora Usah Kesusu
Hari Ini Pimpinan KPK Bahas Kasus Anas