TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita), Asnawi Bahar, menargetkan turis kesehatan Indonesia akan mencapai 2 juta orang tahun ini.
Tahun lalu, jumlah wisatawan yang mengikuti turisme kesehatan atau medical tourism mencapai 200-300 ribu orang. "Kami harapkan yang bisa masuk ke Indonesia mengikuti medical tourism 2 juta orang. Kami juga telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit," katanya seusai pembukaan Indonesia Travel and Holiday Fair di Senayan, Jumat, 15 Februari 2013.
Medical tourism adalah paket wisata yang menyertakan layanan kesehatan saat berwisata. Layanan kesehatan yang disediakan bisa berupa pemeriksaan medis (medical check up) atau produk kesehatan tradisional, seperti spa atau pijat dengan ramuan tradisional. Biasanya paket itu berlangsung tiga hari. Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan, konsumen akan dibawa berkeliling destinasi utama wisata di kota yang dituju. Turisme kesehatan telah menjadi program Asita sejak tahun lalu.
Asnawi mengatakan Asita telah menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Indonesia yang terletak di empat kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya. Tercatat enam rumah sakit yang bekerja sama dengan Asita untuk menyediakan fasilitas turisme kesehatan.
Namun, ada beberapa kendala dalam pelaksanaan turisme kesehatan di Indonesia. Pertama, kesadaran rumah sakit untuk terlibat dan bekerja sama dengan biro perjalanan dalam menyediakan fasilitas turisme kesehatan masih rendah. "Mereka kurang tanggap dan aktif dalam pemasaran atau pemberian fasilitas ini. Harus ada komunikasi antara industri dan rumah sakit," katanya.
Ia mengimbau rumah sakit di Indonesia untuk mulai aktif terlibat dalam kegiatan pemasaran turisme kesehatan karena potensi yang cukup besar. Selain itu, kendala yang lain adalah perspektif masyarakat Indonesia bahwa layanan kesehatan di luar negeri lebih berkualitas daripada dalam negeri.
"Kita harus menyiapkan infrastruktur dan meyakinkan masyarakat bahwa potensi medical tourism besar," katanya.
ANANDA TERESIA
Terpopuler:
Ini Penyebab Kelangkaan Daging Sapi di Jakarta
Warren Buffet Akuisisi Pabrik Kecap
Direktur Operasional Merpati Tinggalkan Pesan
Pengganti Direktur Merpati Sudah Ditunjuk
Resesi Eropa Diperkirakan Makin Dalam di 2012
Sengketa Apple-Samsung Dinilai Mereda
Ekspor Rotan dan Kayu Rp 2,2 Miliar Digagalkan
BUMI Melonjak 26 Persen, Indeks Tembus 4.600