TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) akan memasok kebutuhan listrik PT Timah (Persero) Tbk di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung. Pasokan listrik sebesar 25 megawatt ini akan dikirim dari Sumatera Selatan lewat kabel bawah laut Sumatera-Bangka.
"Sekarang sudah dimulai prosesnya. Mungkin akhir 2014 listriknya sudah bisa dipakai karena pembangunannya sekitar 18 bulan," kata Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, usai penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Timah di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat, 15 Februari 2013.
Untuk menyambung listrik dari Sumatera Selatan ini, PLN juga akan menyambung transmisi dari Tanjung Api-api, Sumatera Selatan. Pamudji mengatakan penyambungan ini membutuhkan dana Rp 1,3 triliun.
Direktur Utama PT Timah, Sukrisno, mengatakan saat ini operasional PT Timah masih menggunakan generator yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Masuknya pasokan listrik dari PLN ini, menurut Sukrisno, akan menekan biaya operasional perusahaan berkode saham TINS ini. Namun, PLN dan PT Timah belum menentukan tarif tenaga listrik untuk pasokan ini.
Nur Pamuji menggambarkan, dengan harga solar Rp 8.500 per liter, biaya pembangkitan listrik dengan genset berkisar Rp 2.900 per kilowatt jam. Sedangkan tarif tenaga listrik premium yang digunakan untuk memasok smelter berkisar Rp 810 per kilowatthour untuk di wilayah Jawa.
Sukrisno mengatakan, pasokan listrik dari PLN itu akan menekan pengggunaan BBM untuk listrik nasional. "Bangka Belitung ini pengguna BBM untuk listrik terbesar kedua di Indonesia setelah Kalimantan. Jadi, kalau PLN masuk, penggunaan BBM secara nasional juga bisa turun," kata Sukrisno ketika ditemui di tempat yang sama.
Setelah MOU ini, rencana PT Timah membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bekerja sama dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk tak jadi dilaksanakan. Alasannya, pasokan dari PLN ini akan lebih cepat dinikmati daripada membangun PLTU sendiri. "Kalau membangun PLTU sendiri 2,5 tahun sampai 3 tahun. Kalau kabel bawah laut kan tahun depan sudah bisa kami pakai," kata Sukrisno.
Setelah mendapat pasokan listrik dari PLN, Sukrisno mengatakan genset yang ada hanya akan disiagakan untuk memasok di saat darurat. Selain dengan PT Timah, PLN juga menandatangani MOU untuk memasok tenaga listrik untuk PT Kawasan Industri Medan (Persero) sebanyak 200 Megawatt ke kawasan industri Medan di Medan, Sumatera Utara.
PLN juga menandatangani MOU pasokan listrik untuk PT Earthstone Metals and Mining dan Pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk memasok 70 Megawatt ke pabriknya di Bantaeng. Earthstone Metals and Mining akan membangun pabrik bijih mineral mangan.
BERNADETTE CHRISTINA