TEMPO.CO, Semarang - Universitas Negeri Semarang (Unnes) dalam waktu dekat akan membangun Kampung Budaya, yakni sebuah pusat studi untuk mengkaji dan mempertemukan berbagai kultur dan budaya yang ada di Indonesia serta beberapa kebudayaan mancanegara.
Juru bicara Unnes, Sucipto Hadi Purnomo, mengatakan, pembiayaan pembangunan Kampung Budaya ini bersumber dari bantuan Islamic Development Bank sekitar Rp 20 miliar. Bantuan tersebut merupakan bagian dari total dana proyek Islamic Development Bank yang diterima Unnes senilai Rp 450 miliar. “Konsep Kampung Budaya sudah matang, tinggal pelaksanaan dalam waktu dekat,” katanya, Jumat, 15 Februari 2013.
Kampung Budaya dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi di kompleks Fakultas Budaya dan Seni. Konsepnya adalah mempertemukan berbagai kultur dan kebudayaan di Indonesia dalam bentuk bangunan ataupun keseniannya. Ada juga beberapa kebudayaan mancanegara. Tak hanya itu, Kampung Budaya dilengkapi ruang pementasan kesenian, ruang kreasi, ruang pamer, serta shopping art. “Orang yang datang akan mendapat informasi dan melihat banyak hal tentang kebudayaan Indonesia,” kata Sucipto.
Pembantu Rektor IV Unnes Fathur Rokhman mengatakan pembangunan Kampung Budaya meneguhkan Unnes sebagai kampus konservasi, baik di bidang lingkungan maupun kebudayaan. “Unnes akan menjadi tujuan wisata konservasi, baik budaya maupun lingkungan,” kata Fathur.
Kampung ini, dia melanjutkan, akan menjadi pusat pengembangan aneka kebudayaan di Indonesia yang didukung dengan kajian akademis serta manajemen pengelolaan yang memadai. Unnes menargetkan pembangunannya selesai tahun ini.
SOHIRIN