TEMPO.CO , Lembang:Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin dan Ridwan Hakim masih tercatat sebagai warga RT 03 RW 10 Kampung Babakan Bandung, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Itu berdasarkan daftar pemilih Pemilihan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 keluaran Komisi Pemilihan Umum yang dipegang Ketua RW 10.
"Ustadz Hilmi bersama istri dan 2 anaknya masih tercatat sebagai warga di sini (RW 10), yang tinggal di rumah Padepokan Madani," kata Ketua RW 10 Pagerwangi, Ganjar Nugraha, di rumahnya, Pagerwangi, Jum'at 15 Februari 2013.
Menurut data Ganjar, Hilmi tinggal bersama istrinya Nining Suningsih (63 tahun) serta dua anaknya Ridwan Hakim (28) dan Eva Fadilah (26). Keluarga pria kelahiran Indramayu 27 Desember 1947 itu, menurut Ganjar, pindah ke Pagerwangi sekitar 2007. Itu setelah mereka membeli rumah itu dari seorang warga keturunan bernama Amir sekitar 2007 lalu.
"Sejak itu kalau ada pemilihan umum Ustadz Hilmi biasa mencoblos di sini. Mungkin nanti juga Pilgub (pencoblosan tanggal 24 Februari) mereka mencoblos di kantor RW 10,"kata Ganjar.
Ganjar mengenal baik wajah Hilmi dan istrinya, Nining. Cuma dia mengaku tak terlalu mengenal Ridwan. Memang, kata dia, saat Hilmi menggelar open house bersama warga di rumah Padepokan Madani Hari Lebaran lalu, dia pernah diberi tahu yang mana Ridwan Hakim.
"Waktu saya ditunjukin tetangga, ‘itu (Ridwan) anak Pak Haji (Hilmi)’. Cuma saya nggak jelas melihat dia (Ridwan),"kata dia.
Di data RW 10, Ridwan lahir di Jakarta 10 November 1984. Dia tercatat sebagai pemilih nomor 3217011010840030. Sedangkan Hilmi nomor 3217012712470001. Nining, kelahiran Bandung, 25 Desember 1949, bernomor 3217016512490003. Sedangkan Eva, kelahiran Jakarta 12 Mei 1986, bernomor pemilih 3217015205860007.
Hilmi dan Ridwan disebut-sebut dalam kasus dugaan suap impor daging sapi yang melibatkan eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Komisi Antirasuah bahkan sudah mencekal Ridwan pergi ke luar negeri meski anak keempat Hilmi itu kini dikabarkan sudah berada di Turki.
ERICK P. HARDI
Baca juga
Status Anas Menggantung, BW: Ora Usah Kesusu
KPK Cegah Anah Ketua Dewan Syuro PKS?
Hari Ini Pimpinan KPK Bahas Kasus Anas