TEMPO.CO, Jakarta -Para pengusaha sampai pejabat selevel menteri disebut menggemari mahasiswi yang juga pekerja seks komersial --atau biasa dikenal sebagai ayam kampus. Sinyalemen itu terungkap dari seorang mucikari yang diwawancarai Tempo. "Itu mah sudah biasa," kata Doni, sang mucikari--bukan nama sebenarnya, beberapa waktu lalu.
Menurut Doni, modus penyewaan pengusaha kelas kakap, pejabat dan menteri, memakai istilah-istilah khusus. Yang jelas, si bos besar tidak akan berkomunikasi langsung dengan dirinya. Biasanya ajudan pejabat tersebut yang akan memesan dengan mengatakan: "Butuh vitamin nih" atau "Aduh bos gue mau berobat".
Dari kode itu, mucikari biasanya sudah paham maksudnya. Mereka langsung membuka transaksi melalui pesan singkat atau pesan BlackBerry. "Gue kasih lihat deh foto-foto perempuannya. Biar milih," kata Doni yang 'memelihara' 10 pekerja seks di kampus.
Ada juga istilah lain, seperti "makan sate" atau "memelihara kambing". "Makan sate" itu artinya pejabat suka berganti-ganti pekerja seks dalam kurun waktu berbeda. Sementara, kalau "memelihara kambing" artinya si pejabat sudah memiliki langganan tetap alias simpanan. "Bos-bos dan pejabat ini berani bayar besar. Di atas Rp 10 juta," ujarnya.
Menurut Nora, mucikari lainnya--bukan nama sebenarnya, pengusaha kelas kakap dan pejabat tinggi negara kerap mampir di salah satu tempat hiburan malam di bilangan Gadjah Mada, Jakarta Pusat. Tempat hiburan itu memang mahal. Di sana, kata Nora, setiap tamu wajib menyewa ruangan karaoke sesuai dengan harga yang ditentukan. Kategorinya ada kelas standar, suite, superior dan president.
Untuk standarnya saja, tamu harus bayar Rp 3,5 juta cuma untuk biaya buka ruangan. Harga itu, ujar Nora, sudah termasuk dua orang Ladies Club (LC) yang menemani. LC ini menurutnya tidak bisa diajak "kencan" jika tidak ada di perjanjian awal. Jika tamu meminta pekerja seks dari kampus, maka pihak tempat hiburan akan menggelar kontes seleksi di depan tamu. "Tamu dipersilakan memilih salah satu, bahkan lebih, tergantung kocek," kata Nora.
Menurutnya tidak semua tamu datang ke tempat hiburan untuk memenuhi kebutuhan seksual. Ada juga yang cuma minta ditemani LC atau mahasiswi saja. "Ada anak pengusaha terkenal datang. Tidak berhubungan badan, tetapi dia royal memberi tips Rp 10 juta untuk pekerja di sana," ujar Nora. Simak Edisi Khusus Ayam Kampus di sini.
HERU TRIYONO|PACIFICA
Baca juga:
Cerita 'Ayam Kampus', Gundik Terdidik
'Ayam Kampus' Bisa Dipesan Hingga Luar Negeri
Kisah Ayam Kampus yang Jadi Budak Seks
Rekrut Ayam Kampus Pakai 'Intelijen'