TEMPO.CO, Jakarta - Akibat perlakuan istimewa petugas, penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta Pusat, kembali bentrok siang tadi. "Puluhan blok menyerbu warga blok Q narapidana narkoba hingga ke ruang registrasi petugas," ujar seorang sumber, Ahad, 17 Februari 2013.
Sumber tersebut mengatakan, kejadian berlangsung sekitar pukul 11.00. Saat itu, salah seorang penghuni blok Q, yang diduga salah satu bos narkoba, melintas di depan kawanan blok E, yang didominasi warga Pelambang. Saat itu, terjadi perselisihan yang menyebabkan bentrokan pecah. "Blok Q sudah lama dibenci blok lain karena perlakuan istimewa petugas," ujarnya.
Seorang warga blok Q yang ditemani orang tua tersebut ramai-ramai dikeroyok oleh warga E. Mereka terlibat pertengkaran tak berimbang hingga penghuni akhirnya melarikan diri ke kantor registrasi petugas. "Ada sekitar 20 warga blok E yang menyerang. Kalau petugas adil, kejadian itu tidak akan ada," ujarnya.
Sama dengan kejadian Januari lalu, perlakuan istimewa petugas ditengarai menjadi pemicunya. Bedanya, saat ini yang mereka perlakukan adalah kawanan narapidana narkoba yang berada di blok Q. Mereka bisa mendapatkan jam besuk berlebih dan tidak pernah dilakukan pemeriksaan kamar. "Kalau dulu anak buah Jhon Kei, sekarang bandar narkoba," kata sumber.
Ia berharap petugas segera menghentikan perlakuan istimewa kepada salah satu blok lapas, sehingga bentrokan antarblok sesama narapidana segera dihentikan. "Asal adil, semuanya bakal menerima," ujar sumber tadi.
Hingga kini, petugas lapas masih berjaga-jaga. Dua orang dari masing-masing blok yang menjadi memicu keributan sudah diamankan pihak keamanan lapas untuk dimintai keterangan. "Sepertinya tidak ada korban serius dari kedua belah pihak," kata sumber tadi.
JAYADI SUPRIADIN