TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa diberi kesempatan menyampaikan pidato politiknya dalam acara temu kader PAN se-Jabodetabek di Jakarta International EXPO, Kemayoran, Ahad, 17 Februari 2013. Dalam pidatonya, ia menjelaskan delapan pandangan utama partai terhadap sejumlah isu strategis bangsa.
Di tengah pidato, Hatta menyempatkan diri memberi semangat kepada ribuan kader yang memadati Hall B JIEXPO. "Kader!" teriak Hatta lantang. "Siap!" jawab para kader. "PAN!" lanjut Hatta. "Menang!" ucap kader. Yel ini diteriakkan Hatta sebanyak dua kali.
Namun ia tak melanjutkan perkataan berikutnya yang menjadi rangkaian yel. Yel itu berisi semangat agar Hatta menjadi presiden pada tahun 2014 mendatang. Yel ini sempat diteriakkan pembawa acara, Hengki Kurniawan, saat Hatta tiba di Hall B. "Hatta Rajasa!" kata Hengki. "Presiden!" balas ribuan kader.
Melihat Hatta tak melanjutkan yel-nya. Ribuan kader partai berlambang matahari terbit ini justru berinisiatif. "Hatta Rajasa presiden!" kata kader PAN. Hatta membalas, "Kalau kita kerjakan (yel) yang pertama dan kedua, insya Allah yang ketiga kita raih." Pernyataan Hatta disambut riuh kader seisi ruangan.
Tak cuma sekali Hatta menyemangati kadernya. Di akhir pidato, ia melakukan hal serupa. Yel ketiga yang menyemangatinya menjadi presiden kembali tak diucapkan Menteri Koordinator Perekonomian ini. "Kalau poin satu dan dua kita kerjakan sesungguh hati, insya Allah poin ketiga Allah memberkati kita," ucap Hatta membalas yel kadernya.
Adapun acara temu kader PAN dilanjutkan dengan temu bakal calon legislatif PAN di Hall C. Sejumlah petinggi PAN yang hadir di Kemayoran antara lain Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amien Rais, Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai Azwar Abubakar, Ketua Fraksi PAN DPR RI Tjatur Sapto Edi, dan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan.
PRIHANDOKO
Berita Lainnya:
Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Ayam Kampus: Beda Harga Beda Rasa
Meteor Rusia Sempat Dikira Pesawat Jatuh
Doa Status BBM Anas Sama Dengan Noordin M Top
Jokowi Presiden Diteriakkan Massa Rieke-Teten
Anas Mundur Bisa Dianggap Pahlawan Demokrasi