TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun ini memasang kabel listrik bawah laut di Selat Bali. Menurut Manajer Perencanaan Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Anwar, biaya pemasangan kabel sepanjang 2,6 kilometer itu Rp 400 miliar.
Anwar menjelaskan, kabel listrik bawah laut itu untuk menambah pasokan listrik di Pulau Bali sebesar 200 megawatt. "Tahun ini diharapkan bisa langsung beroperasi," katanya ketika dihubungi Tempo, Senin, 18 Februari 2013.
Jaringan kabel bawah laut tersebut mulai dibangun pada Januari 2013. Namun, karena terkendala cuaca buruk, proyek akan dilanjutkan Maret mendatang.
Anwar mengatakan, kabel listrik bawah laut pertama dibangun pada tahun 1985 melalui Selat Bali. Kapasitas kabel listrik tersebut 200 megawatt. Namun saat ini kebutuhan listrik di Bali semakin meningkat sehingga dibutuhkan tambahan pasokan.
Kabel listrik bawah laut dipilih, kata Anwar, untuk mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Namun pembangunan kabel listrik bawah laut memiliki banyak kelemahan. Yakni, kapasitas listrik yang disalurkan terbatas dan mudah mengalami gangguan.
Selama ini keberadaan kabel bawah laut di Selat Bali sering terganggu karena padatnya kapal yang melintas. "Biasanya rusak karena kena jangkar kapal," ujar Anwar.
Anwar mengatakan, pendirian kabel bawah laut tahun ini merupakan yang terakhir. Sebab, PT PLN berencana mendirikan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) Jawa-Bali berkapasitas 500 kilovolt.
SUTET tersebut bermula dari PLTU Paiton di Probolinggo kemudian melewati Situbondo dan Banyuwangi. Dari Banyuwangi, kabel listrik sepanjang 131,54 kilometer dibentangkan di atas Selat Bali. Proyek yang menelan anggaran Rp 1,8 triliun itu direncanakan beroperasi pada 2014 mendatang.
IKA NINGTYAS
Berita Terpopuler Lainnya
Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Wawancara Mucikari Ayam Kampus
Tujuh Partai Bergabung dengan PAN
Isak Tangis Warnai Ulang Tahun Raffi Ahmad
Sebab Meteor Rusia Tak Terdeteksi
Anas : Pidato SBY Sudah Jelas Top