TEMPO.CO, Sentani - Persidafon Dafonsoro kembali meraih poin penuh di kandangnya, setelah mengalahkan tim Persiwa Wamena dengan skor 3-1 dalam laga lanjutan Indonesia Super League musim kompetisi 2012-2013 di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin sore, 18 Februari 2013. Kemenangan Persidafon berkat dua gol tendangan penalti dari kaki Izaac Wanggai di menit ke-45 dan menit ke-64, serta satu gol dari Andri Ibo di menit ke-73. Sedangkan satu gol balasan dari tim tamu Persiwa, disumbangkan salah satu pemain depannya, Nke Ondoua Cruy Junior di menit ke-53.
Laga derby Papua ini sempat terhenti akibat kericuhan antara para penonton dengan aparat keamanan gabungan Polisi dan TNI. Kericuhan berawal ketika memasuki menit ke-75, para penonton dari tribun timur stadion yang kebanyakan dari suporter tim tamu Persiwa melakukan pelemparan botol-botol pelastik bekas minuman, batu dan serpihan kayu tribun ke dalam lapangan. Aparat keamanan mencoba meredam pelemparan itu, tapi para suporter tetap melakukan pelemparan, sehingga aparat keamanan menembakan gas air mata ke arah penonton di tribun timur. Akibatnya, baik penonton yang ada di tribun timur dan barat berusaha berebut keluar stadion dan saat itu terjadi kekacauan.
Bahkan salah satu pemain Persidafon, Jaelani Yekerek Arey terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat sesak nafas terkena imbas sisa-sisa gas air mata yang tertiup angin masuk ke dalam lapangan. Namun informasi yang diterima, apa yang dialami Jaelani tak begitu parah, dia sudah kembali normal seperti semula. Sedangkan pengawas pertandingan, Sunardi terpaksa menghentikan sementara laga ini. "Terpaksa kami hentikan sebab hal ini akibat force majeur yang tak bisa kami hindari, seperti misalnya terjadi bencana alam atau hujan lebat. Kami hentikan sementara untuk mengamankan para pemain dan perangkat pertandingan lainnya. Tapi tadi aparat keamanan sudah memberi jaminan dan kedua tim sepakat untuk pertandingan kembali dilanjutkan. Apalagi sisa waktu pertandingan tinggal 13 menit lagi," katanya, Senin, 18 Februari 2013.
Sejak awal laga derby Papua ini dimulai, tim Persiwa terlihat lebih sering melakukan serangan ke daerah pertahanan Persidafon yang dijaga ketat Alaso, Andri Ibo, dan Fransisco Rumkabu. Tapi serangan Badai Pegunungan Papua, julukan bagi Persiwa tak membuahkan hasil. Bahkan sebaliknya, mereka terlihat sedikit kewalahan saat para pemain Persidafon yang berjuluk Gabus Sentani malakukan serangan balik. Serangan ini dimotori pemain seniornya, Eduard Ivakdalam melakukan serangan balik. Akibatnya, saat menit tambahan di babak pertama, tepatnya di menit ke 46, pemain belakang Persiwa, O. K. Jhon menjatuhkan pemain depan Persidafon, Samuel Lim Nunez di dalam kotak penalti. Sehingga wasit Prasetyo Hadi menunjuk titik putih. Bola eksekusi pinalti diambil Izaac Wanggai, yang dapat diselesaikan sempurna. Sehingga kedudukan sementara 1-0 bagi Persidafon.
Memasuki babak kedua, walau sesekali Persidafon melakukan serangan, tapi Persiwa masih terlihat terus menekan pertahanan Persidafon. Akibatnya di menit ke-53, pemain depan Persiwa, Nke Ondoua Cruy Junior membuat gol balasan ke gawang Persidafon yang dijaga Selsius Gebze. Sehingga kedudukan skor sementara 1-1 bagi kedua kesebelasan. Tapi saat di menit ke-64, kembali wasit menunjuk titik putih. Ini akibat pemain Persidafon, Jaelani Yekerek Arey dilanggar kiper Persiwa, Dwi Kuswanto. Eksekusi pinalti ini kembali dilakukan Izaac Wanggai dengam baik, sehingga skor berubah 2-1 untuk Persidafon.
Serangan Persidafon semakin gencar. Walau sesekali Persiwa juga melakukan serangan balik. Tapi serangan Persidafon kembali membuahkan hasil saat umpang jauh dari kaki Samuel Lim Nunez ke Yohanis Nabar yang kemudian memberikannya ke Andri Ibo yang saat itu sudah berada di dekat kotak penalti Persiwa. Sebelum Andri Ibo menambah koleksi gol Persidafon menjadi 3-1, dia sempat mengecoh tiga pemain belakang Persiwa. Walau laga sempat dihentikan akibat para penonton ricuh, tapi kemenangan Persidafon 3-1 atas tim tamunya Persiwa bertahan hingga laga usai.
"Kami sangat bersyukur bisa menang dalam laga ini, padahal persiapan kami sangat terbatas. Apalagi kami juga mangalami masalah keuangan yang jelas masih mengganggu konsentrasi para pemain," kata kapten yang juga Asisten Pelatih Persidafon Dafonsoro, Eduard Ivakdalam. Sedangkan Pelatih Persiwa, Subangkit merasa kecewa atas dua keputusan wasit yang memberi dua tendangan penalti ke Persidafon. "Kami sudah bermain bagus. Para pemain sudah menjalankan instruksi dengan baik, tapi ya faktor wasit dalam laga ini jelas berpengaruh terhadap mental para pemain," katanya, saat ditemui usai laga, Senim malam, 18 Februari 2013.
CUNDING LEVI
Berita terpopuler:
Bikin Kisruh, Megawati Pecat Peni Suparto
Ini Bukti Anas Tidak Mencicil Toyota Harrier
Ahok Nilai Jokowi Kurang Galak
Ahok Ajarkan Dobrak Pintu Rusun Marunda
Anas, Harrier dan Perhitungan Penguasa Langit