TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah warga Perumahan Pondok Gede Permai, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, mengancam akan memboikot gelaran Pemilihan Gubernur Jawa Barat, 24 Februari 2013 mendatang.
"Itu jika pemerintah daerah dan provinsi tidak segera menangani banjir di wilayah kami," ujar Siregar, 41 tahun, warga Blok B RT 02 RW 09 perumahan setempat, akhir pekan lalu. Menurut dia, bantuan yang saat ini dibutuhkan warga yakni membersihkan lumpur sisa banjir dan perbaikan tanggul permanen.
Sebab, dia menambahkan, warga sudah bosan dengan banjir yang kerap kali menggenangi perumahan sekitar. Ketinggiannya bahkan mencapai tiga meter. Tahun ini, banjir melanda wilayah perumahannya tiga kali dalam tiga minggu. (Baca: Banjir Tenggelamkan 1.300 Rumah di Bekasi)
Pria itu mengatakan, warga bakal antusias dan berempati dengan para kandidat calon gubernur, jika di antara mereka ada yang turun untuk membantu dan menangani banjir. Selama ini, kata Siregar, kedatangan para calon hanya untuk bersosialisasi tanpa adanya bantuan yang layak. "Kami tidak butuh pemilu atau pemilihan lainnya. Warga di sini hanya butuh tanggul."
Warga lainnya, Budi Utomo, 52 tahun, mengatakan, saat ini warga tidak butuh bantuan apa pun selain perbaikan tanggul. Termasuk bantuan logistik dari para kandidat calon gubernur saat datang mengunjungi perumahannya pascabanjir lalu.
MUHAMMAD GHUFRON
Berita Lainnya:
Banjir Bekasi Sisakan Lumpur di Rumah Warga
Banjir Tenggelamkan 1.300 Rumah di Bekasi
Banjir Kembali Rendam Bekasi
Banjir Bekasi, Pasokan Air Bersih Terhambat Lagi