TEMPO.CO, Bandung -- Pemimpin Pondok Pesantren Al-Mizan, KH Maman Imanulhaq, mengatakan, sejumlah kiai dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat menyatakan dukungan mereka pada pasangan Rieke-Teten. Menurut dia, sejumlah kiai itu memintanya untuk bertemu Rieke. "Malah ada yang bermimpi segala, dapat isyarat. Termasuk seorang kiai yang tengah berada di Mekah untuk umrah, sengaja mendoakan Rieke," kata Maman. "Saya tidak pernah memaksa mereka."
Maman menuturkan, sejumlah kiai sepuh dari berbagai daerah di Jawa Barat menyatakan dukungan mereka. "Ada lima kiai yang kita ajak diskusi," kata dia. "Rieke tidak menempatkan kiai sebagai pendoa atau penggaet suara, tapi lebih memuliakan beliau-beliau sebagai agen perubahan dan agen budaya yang berbasis pengetahuan agama."
Dia mengatakan, tidak pernah ada diskriminasi pada perempuan dalam Islam. "Islam mendorong, baik perempuan dan laki-laki, tampil di depan publik berdasarkan kualitas, dedikasi, dan tanggung jawab terhadap perubahan itu sendiri."
Menurut Maman, dukungan yang dilayangkan pada pasangan Rieke-Teten itu menunjukkan sikap keberagaman yang substansial, bukan hanya simbolik. "Itu sesuai dengan Islam tradisional di Indonesia bahwa kita mengacu agama untuk transformasi dan perdamaian, bukan alat untuk menebar kebencian apalagi justru melakukan tindakan yang bertolak belakang dengan nilai agama."
"Dukungan pesantren dan kiai itu justru lebih pada sikap Rieke yang menempatkan kiai lebih mulia dibandingkan calon lain. Yang lain hanya datang minta doa, lalu kasih bingkisan untuk dibagikan. Rieke tidak pernah bawa apa-apa, dia menjadi santri, dia datang untuk berdiskusi." Simak perkembangan pemilihan Gubernur Jawa Barat di sini.
AHMAD FIKRI
Baca juga:
KPU Cianjur Tunggu Penggantian Surat Suara Rusak
Yance Bagikan Hadiah Umrah di Cianjur
Elektabilitas Rieke-Teten Melesat
Jumlah Pemilih Golput Jabar Capai 10 Juta Lebih