TEMPO.CO, Sleman - Rumah Ketua Rukun Tetangga (RT) 1, Rukun Warga (RW) 24, Kleben, Pandowoharjo, Sleman dilempari dengan molotov oleh orang tak dikenal, Selasa, 19 Februari 2013, pukul 03.50 WIB. Akibatnya pintu rumah itu terbakar. Untungnya api bisa dipadamkan sebelum merembet lebih luas.
Diduga, Ketua RT Azhar Deni Arifin, 33 tahun, itu getol memberantas penjualan minuman keras di wilayahnya dan pernah menghukum lima anak karena mencuri. "Sebelumnya juga pernah diteror, tetapi bukan bom molotov," kata Yulandiyono, 55 tahun, paman dan tetangga dekat Pak RT itu, Selasa.
Kejadian itu justru pertama kali diketahui oleh ibunda Pak RT. Lalu Azhar keluar rumah dan memadamkan api dengan air dari ember. Istrinya, Reny Yuningsih, 32 tahun, panik dan menggendong anak kecilnya. "Kami panik, saya mengira erupsi Merapi," kata Reny.
Di lokasi kejadian, ditemukan serpihan botol kaca dan kain untuk sumbu. Polisi datang pada pagi harinya lalu membawa barang bukti itu ke kantor polisi.
Dugaan sementara, pelemparan bom molotov itu dilakukan oleh orang yang tidak suka terhadap korban yang menjabat sebagai ketua RT. Karena ia dan warga memerangi peredaran minuman keras berupa ciu.
Reny menambahkan, saat peristiwa itu terjadi, orang-orang di rumahnya sedang tidur. Lalu terdengar suara ledakan yang dikiranya letusan Gunung Merapi. Sebelumnya juga tidak terdengar suara kendaraan bermotor. Beberapa warga juga mendengar suara ledakan lalu berdatangan dan membantu memadamkan api.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal, Kepolisian Resor Sleman, Ajun Komisaris Heru Muslimin, meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka, kasus ini meresahkan masyarakat. Ia berjanji akan segera menangkap pelaku setelah melakukan penyelidikan.
"Kami sudah memeriksa saksi pelapor dan mendapatkan banyak informasi yang bisa dikembangkan," kata dia.
Ia menambahkan, latar belakang terjadinya pelemparan bom molotov ini belum bisa dipastikan. Sehingga perlu adanya penyelidikan lebih lanjut. "Serpihan botol kami sita, juga sumbu yang masih bau bensin," kata Heru. Simak berita Nusantara lainnya.
MUH SYAIFULLAH
Baca juga:
Kantor Kementerian Perumahan Kemalingan
Ada Senjata Tajam dan Ponsel di Lapas Tangerang
Mayat Lelaki Ditemukan di Depan Polda Metro
Ahok Ajak Pengusaha Ikut Awasi Rusun Marunda