Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ke Padang, Jangan Lupa Makan Sate Pauh  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Bakar sate. ANTARA/SYAIFUL ARIF
Bakar sate. ANTARA/SYAIFUL ARIF
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Asap mengepul dari pemanggangan saat puluhan tusuk daging sate sedang dipanggang dan diperciki minyak bekas menggoreng bawang merah. Aroma sedap seketika memenuhi warung sate dan terbang ke jalan raya bersama asap yang menguap ke udara, membuat siapa pun yang sedang berjalan jauh darinya akan tergoda untuk mencicipi sate hangat di warung itu.

Pak Haji, pemilik warung sate asyik, mengipas bara api di pemanggang dan tangannya dengan cekatan membelah ketupat dan menatanya dalam piring plastik yang sudah dialasi daun pisang.

Seporsi ketupat itu disiram dengan kuah sate panas dari periuk besar yang terjerang di sebelah pemanggang. Lalu puluhan tusuk sate yang sedang dipanggang dicelupkan ke kuah dalam periuk dan ditaruh di atas ketupat di setiap piring. Di atas ketupat ini juga ditaburi dengan bawang goreng.

Warung sate di persimpangan jalan di Simpang Empat Kapalo Koto, di Pasar Baru Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat, atau jalan ke kampus Universitas Andalas ini saban sore hingga malam selalu ramai dikunjungi pembeli. Warung ini juga dikenal sebagai sate Pak Haji, panggilan Pak Janewar yang sudah berjualan sate ini sejak awal 1980.

Sebenarnya, sate Pauh ini adalah sate Padang, tetapi dibuat dengan kekhasan pemiliknya yang warga Pauh di Padang. Jadi, namanya sate Pauh. Walau diberi merek sate Pauh, masakan ini lebih dikenal sebagai sate Pak Haji Simpang Empat Kapalo Koto.

Pak Janewar sendiri kukuh mengatakan, satenya tidak sama dengan sate Padang lainnya, karena ini memang sate khas Pauh, kampungnya.

"Kalau sate Padang itu kebanyakan yang membuat kan orang Pariaman, kuahnya merah, pakai kacang sedikit. Kalau sate Pauh ini bumbunya juga beda dari sate Pariaman," kata Pak Janewar.

Perbedaan sate Pauh ini adalah pada bumbu kuahnya yang ditambah dengan gilingan kelapa yang sudah disangrai, sehingga kuahnya berwarna kecokelatan. Daging sate juga dibalur dengan parutan kelapa yang sudah dicampur dengan bermacam bumbu. Ini menambah gurihnya sate setelah dibakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahan dan bumbu untuk kuahnya hampir sama dengan sate Padang lainnya. Kuahnya dari campuran tepung beras dengan kaldu daging sapi yang direbus bersama lebih dua puluh jenis bumbu segar dan rempah-rempah. Bumbu segarnya di antaranya lengkuas, kunyit, daun kunyit, daun jeruk purut, cabai merah, bawang merah, dan ketumbar.

Sepiring sate Pauh yang terhidang hangat sungguh membangkitkan selera. Kuah satenya gurih berwarna kecokelatan. Bumbunya amat pas, tidak terlalu tajam, mungkin karena ada tambahan kelapa sangrai yang digiling.

Ketupatnya empuk dan dagingnya juga empuk dan wangi karena hanya dipanggang sebentar. Kuah satenya juga kental, bahkan saat satenya diangkat, kuahnya masih menempel di sate. Selain sate daging, ada juga sate lidah dan usus. Jenis satenya bisa dipesan sesuai selera.

Seporsi sate Pauh dengan dengan tiga ketupat dan enam tusuk sate daging atau campuran usus dan lidah hanya seharga Rp 13 ribu. Dalam sehari Pak Janewar mengolah 15 kilogram daging dan jeroan sapi untuk sate, dan 500 buah ketupat.

FEBRIANTI

Berita terpopuler lainnya:
Terkena Meningitis, Ashanty Belum Berobat ke Luar Negeri
Suhu Lembah Oymyakon Capai Minus 71 Derajat
K
edutaan Pastikan Anak Hilmi Masih di Turki
KPU Cianjur Tunggu Penggantian Surat Suara Rusak

Nestle Temukan Daging Kuda di Produk Makanan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

19 jam lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

2 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

3 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

4 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

6 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

16 hari lalu

Mi lethek khas Bantul, Yogyakarta. Dok. Visiting Jogja
Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

18 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.


Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

21 hari lalu

Bebek Songkem. (dok. Indonesia Kaya)
Mengulik Keragaman Kuliner Khas Jawa Timur, Banjarmasin, hingga Lombok

Ada tiga episode web series dalam format dokumenter membahas tentang filosofi, cara hingga tips memasak kuliner setiap daerah


5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

22 hari lalu

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook. Foto: Canva
5 Kreasi Resep Pisang Ijo untuk Berbuka Puasa yang Enak

Bahan makanan pisang ijo bisa dikreasikan menjadi beragam jenis hidangan menarik. Berikut 5 kreasi resep pisang ijo yang bisa Anda recook.