TEMPO.CO, bandung - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Muradi memperkirakan, angka golput (golongan putih) pada Pilkada Jabar 24 Februari 2013 nanti bisa melonjak hampir 50 persen. Menurut dia, tingginya angka golput itu karena hari pemilihannya saat Ahad. "Orang biasanya malas ke luar rumah saat hari libur, atau justru memilih bepergian daripada datang ke tempat pemungutan suara," katanya kepada Tempo, Rabu, 20 Februari 2013.
Ia merujuk pada kasus sepinya Pilkada Kota Bekasi yang digelar Ahad pada Desember 2012 lalu dengan angka golput mencapai 47-50 persen dan pemilihan di daerah lain yang digelar hari Sabtu. "Perkiraan saya, golput pada Pilkada Jabar mencapai 45-48 persen," katanya. Kondisi itu dinilainya bisa mengancam kehidupan politik dan pemilihan legislatif 2014.
Faktor lain, ujar Muradi, masyarakat kini mengalami kejenuhan urusan politik. Lebih gawat lagi jika besarnya angka golput itu akibat frustrasi publik. "Itu menjadi ancaman bagi demokrasi karena masyarakat jadi mudah terbakar," ujarnya.
Ketua Tim Sukses pasangan calon Dede Yusuf-Lex Laksamana, Didin Supriadin menepis anggapan pemilihan pada Ahad akan menurunkan jumlah pemilih. "Justru kalau di hari kerja malah susah orang datang ke tempat pemungutan suara," katanya.
Soal tinggi atau rendahnya jumlah golput, kata dia, utamanya ditentukan oleh sosialisasi Pilkada oleh Komisi Pemilihan Umum dari tingkat provinsi Jawa Barat hingga kabupaten dan kota. "Golput banyak karena sosialisasi tidak sampai. Saya nilai sosialisasi KPU itu sekarang masih lemah," katanya.
Kerugiannya jika angka golput besar misalnya sampai 30 persen, legitimasi calon yang terpilih menjadi berkurang. "Lebih puas kalau menang dengan partisipasi pemilih tinggi," ujarnya.
Sebelumnya dari hasil survei terbaru Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Universitas Padjadjaran, Bandung, yang berlangsung pada 11-17 Februari lalu, terungkap perkiraan angka golput Pilkada Jabar yang mencapai 10,4 juta orang lebih. Angka itu sepertiga dari jumlah calon pemilih di Jawa Barat yang berhak mencoblos pada 24 Februari mendatang.
ANWAR SISWADI
Baca juga:
Gerindra Tak Yakin Jokowi Kalahkan Prabowo
Capres 2014, Jokowi Diibaratkan Sebagai Anak Macan
Peluang Rhoma Irama Jadi Calon Presiden
Mahfud Didukung Jadi Capres Alternatif
Mereka Yang Akan Meramaikan Panggung RI-1 2014